Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengetahui Istilah-istilah dalam Dunia Investasi

Mengetahui Istilah-istilah dalam Dunia Investasi


Dunia investasi ialah dunia yg lumayan menantang dan asing bagi sebagian orang. Tidak heran, tidak sedikit istilah yg mungkin baru didengar khususnya oleh mereka yg belum sempat menekuni dunia investasi sebelumnya. Meskipun begitu, apabila digeluti dengan benar, investor mampu memperoleh keuntungan yg lumayan besar.

Setelah mendalami beberapa tipe instrumen investasi, ada baiknya kamu mengenal beberapa istilah yg terkenal dipakai dalam dunia investasi. 

1. Buy & Sell

Sesuai dengan artinya, istilah ini berarti “beli dan jual”. Istilah ini tidak jarang dipakai para penggiat dunia investasi pada ketika proses beli dan jual saham. Ketika kamu memutuskan untuk membeli saham, faktor tersebut berarti kamu masuk ke dalam pasar saham dan mengeluarkan uang untuk membeli saham yg akan menguntungkan.

Ketika kualitas saham tersebut naik, kamu boleh melakukan “sell” alias menjualnya. Dengan begitu, kamu memperoleh margin dari penjualan. Selain itu, kamu juga boleh menjual saham yg kamu miliki apabila memperlukan pencairan dana. 

2. Deposit

Deposit ialah langkah awal penyimpanan uang ke rekening saham. Tergantung saham yg akan kamu beli, biasanya tersedia jumlah minimum uang yg wajib dimasukkan ke dalam deposit. Rekening saham dikenal juga dengan Rekening Dana Nasabah alias RDN.

3. IPO

IPO ialah kepanjangan dari Initial Public Offering. Ini ialah ketika perusahaan pertama kali melepas sahamnya ke bursa saham. Perusahaan yg melakukan IPO mampu juga dikatakan go public yg berarti sahamnya leluasa dibeli oleh masyarakat luas yg berminat untuk berinvestasi. 

4. Indeks

Indeks ialah angka yg mengindikasikan harga rata-rata dari beberapa perusahaan yg terdaftar dalam satu indeks. Pada dasarnya, indeks harga saham dibangun untuk memperlihatkan angan-angan bagi investor mengenai kemampuan perusahaan publik tersebut. Dalam Bursa Efek Indonesia (BEI), tersedia 11 indeks saham perpaduan yg mampu dipantau oleh para investor. 

5. Kode Saham

Ketika membuka perusahaan untuk pertama kali di bursa saham, setiap perusahaan mendapatkan kode saham tersendiri. Hal ini dilakukan supaya para investor, broker, dan trader mudah untuk mengidentifikasi pergerakan saham pada bursa. Misalnya saja, $BBCA ialah kode untuk saham di Bank BCA, alias $UNVR untuk Unilever. 

6. Saham Blue Chip

Walaupun bukan ialah istilah resmi, saham Blue Chip dikenal di dunia investasi sebagai saham perusahaan yg stabil dan mempunyai prediksi finansial yg baik. 

7. Market Cap

Dikenal juga dengan kapitalisasi pasar yg ialah kualitas perusahaan dengan cara keseluruhan. Nilai ini juga mensugesti harga saham per unit. Biasanya. Harga ditentukan dengan keadaan perusahaan, tergolong dari sisi manajemen dan kestabilan finansial. 

8. Watchlist

Istilah watchlist tidak jarang dipakai di dunia investasi sebagai daftar saham yg menjadi fokus masing-masing investor. Saat ini, tersedia setidaknya 625 perusahaan dalam Bursa Efek Indonesia. Tentu saja, akan ada beberapa saham perusahaan yg menjadi fokus utama. Biasanya, investor pemula diinginkan untuk mendalami mengenai sejarah, kegiatan, dan prospek perusahaan yg ada dalam watchlist mereka.

9. Take Profit

Take profit terjadi apabila kamu mau mengambil alias mencairkan keuntungan yg telah kamu dapatkan dari berinvestasi pada saham tersebut. Biasanya, setiap investor mempunyai sasaran profit pada ketika awal  berinvestasi. Dengan melakukan take profit dengan cara berkala, keuntungan dalam berinvestasi mampu lebih terasa.

10. Cut Loss

Nilai saham pada bursa bersifat fluktuatif. Maka dari itu, investor wajib mempunyai taktik prediksi yg kuat untuk menentukan posisi buy & sell. Ketika kualitas saham diprediksi akan semakin turun, posisi cut loss butuh dilakukan untuk mencegah kerugian lebih lanjut. Pada beberapa kasus, cut loss dilakukan dengan menjual kembali saham yg dimiliki sebelum nilainya semakin turun.