Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Faktor Penyebab Inflasi di Indonesia

Faktor Penyebab Inflasi di Indonesia


Permasalahan yg rutin timbul dari tahun ke tahun apalagi jikalau bukan penambahan jumlah uang yg beredar di indonesia. Dengan beberapa macam kasus yg ada di negara kita, dengan cara tak eksklusif pastinya akan mensugesti tingkat inflasi. Berbicara tentang penambahan jumlah uang yg beredar mungkin sebagian dari kamu belum tak sedikit yg tahu tentang apa itu penambahan jumlah uang yg beredar ataupun arti penambahan jumlah uang yg beredar itu sendiri.

Inflasi artinya proses naiknya harga dengan cara semakin menerus. Jadi, penambahan jumlah uang yg beredar ini juga mampu dikatakan sebuah proses turunnya kualitas valuta dengan cara berkesinambungan. Inflasi menjadi sebuah kasus yg lumayan pelik yg dirasakan oleh beberapa macam negara. mengingat tak sedikit faktor yg membikin penambahan jumlah uang yg beredar ini terjadi, nah kamu wajib tau nih beberapa faktor penyebab penambahan jumlah uang yg beredar di indonesia.

Penyebab Inflasi di Indonesia

1. Peningkatan Kebutuhan

Ya, benar peningkatan kebutuhan, apalagi di Indonesia yg mampu dibilang masyarakatnya sangat konsumtif. Pada 1980-an indonesia mengalami perkembangan ekonomi yg lumayan cepat. Pada ketika itu, pemerintah memotong pajak dan menebang suku bunga. Harga properti meningkat cepat di angka 30%. Peningkatan harga properti ini berimbas juga pada pengeluaran yg lebih tinggi, tabungan yg lebih rendah dan peningkatan pinjaman lumayan tinggi.

Oleh sebab itu, penambahan jumlah uang yg beredar semakin menerus meningkat tajam dengan adanya peningkatan kebutuhan yg lumayan tinggi itu.

2. Inflasi Dorongan Biaya

Jika ada peningkatan dalam beberapa sektor semacam peningkatan anggaran perusahaan, jadi anggaran akan diteruskan terhadap konsumen. Inflasi dorongan anggaran dikarenakan oleh beberapa faktor seperti:

Meningkatnya Upah

Jika ada serikat perdagangan dan mampu merilis front persatuan jadi mereka melakukan tawar menawar untuk upah yg lebih baik. Meningkatnya upah artinya sebuah faktor mutlak tumbuhnya kenaikan inflasi, sebab upah artinya anggaran yg paling signifikan bagi tak sedikit perusahaan. Selain itu butuh diingat upah juga pastinya berkontribusi pada meningkatnya demand.

Harga Bahan Baku

Jika harga minyak naik jadi akan berdampak signifikan terhadap sebagian besar barang lainnya dalam perekonomian dan ini akan membikin sebuah penambahan jumlah uang yg beredar dorongan biaya. Seperti, pada tahun 1974 ada lonjakan minyak yg menyebabkan sebuah periode penambahan jumlah uang yg beredar  di Indonesia yg lumayan tinggi di dunia.

Harga Impor

jika tersedia devaluasi, jadi sempurna harga impornya akan lebih mahal dan ini juga akan menyebabkan peningkatan inflasi.

Pajak yang Lebih Tinggi

Jika pemerintah telah menetapkan kenaikan pajak semacam Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan cukai pastinya ini akan menyebabkan harga yg melambung tinggi oleh sebab itu Consumer Price Index (CPI) juga akan meningkat. Tetapi, kenaikan pajak ini juga akan meningkat sesekali. Bahkan mempunyai tingkat dan ukuran penambahan jumlah uang yg beredar yg mampu melalaikan pengaruh peningkatan / penurunan pajak sementara.

3. Mencetak Banyak Uang

Bagaimana sih maksudnya mencetak tak sedikit uang? Seperti contoh jika sebuah Bank Sentral mencetak uang dalam jumlah yg lebih tak sedikit jadi mampu diprediksi akan terjadi kenaikan inflasi, sebab jumlah uang yg beredar sangat mempunyai peran dalam menentukan harga. Misalnya uang yg beredar sebanyak Rp. 100,- dan tersedia lima barang yg identik, jadi harga barang tersebut Rp. 20,- Tetapi ketika uang beredar bertambah menjadi Rp. 200,- jadi harga barang mampu naik jadi Rp. 40,- sebab jumlah barangnya tetap.

4. Meningkatnya Harga Rumah

Berbicara tentang arti penambahan jumlah uang yg beredar tak akan terlepas dari faktor yg satu ini. Kenaikan harga rumah ataupun properti dengan cara tak eksklusif akan menyebabkan inflasi. Ketika harga rumah naik, pastinya kekayaan seseorang juga mampu naik jika rumah tersebut dipasarkan Dengan bertambahnya kekayaan, demand akan barang tertentu akan naik jadi menyebabkan demand-pull inflation.

Bagi masyarakat yg mempunyai pendapatan tetap, penambahan jumlah uang yg beredar artinya faktor yg sangat merugikan. Karena kenapa? Contoh seorang pensiunan pegawai negeri pada tahun 1990, uang pensiunnya lumayan untuk memenuhi kebutuhan nasib sehari hari hidupnya, tetapi pada tahun 2005 daya beli akan jauh menurun.

Jenis Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahannya

1. Inflasi Ringan

Inflasi ini relatif tetap mudah untuk dikendalikan dan belum mengganggu perekonomian sebuah negara. Besaran penambahan jumlah uang yg beredar ringan yg termasuk ringan yaitu di bawah 10% per tahun.

2. Inflasi Sedang

Inflasi ini artinya keadaan dimana kenaikan harga yg mampu menurunkan kesejahteraan dari masyarakat yg mempunyai penghasilan tetap tetapi tak hingga membahayakan perekonomian negara. Inflasi ini ada di kisaran 10% – 30% per tahun.

3. Inflasi Berat

Kondisi ini artinya keadaan yg mampu mengakibatkan kekacauan perekonomian dalam sebuah negara. Kondisi ini mengalami kenaikan mulai dari 30% hingga 100% per tahunnya.

4. Inflasi Sangat Berat

Pada keadaan yg sangat berat ini jadi telah mampu dipastikan keadaan perekonomian dari sebuah negara mengalami kekacauan dengan tingkat yg telah sangat parah. Hal itu sangat susah untuk dikembalikan terhadap keadaan awalnya. Inflasi ini juga berada di angka 100% per tahun.

Jenis-Jenis Inflasi Berdasarkan Penyebabnya

1. Demand pull inflation

Kenaikan harga barang atau jasa mampu terjadi sebab adanya peningkatan permintaan dari sebuah tipe barang atau jasa dengan cara menyeluruh. Kondisi penambahan jumlah uang yg beredar ini terjadi sebab permintaan akan barang/ jasa lebih tinggi dari yg mampu dipenuhi oleh produsen.

2. Cost push inflation

inflasi yg terjadi dikarenakan kenaikan anggaran produksi jadi harga penawaran barang naik. Biasanya kenaikan tersebut diakibatkan sebab mengikuti keadaan peningkatan harga dari bahan baku maupun upah tenaga kerja.

3. Bottle neck inflation

Inflasi campuran yg dikarenakan baik oleh faktor penawaran atau faktor permintaan.

Jenis-Jenis Inflasi Berdasarkan Sumbernya

1. Inflasi domestik (domestic inflation)

Adalah penambahan jumlah uang yg beredar yg berasal dari dalam negeri. Terjadinya penambahan jumlah uang yg beredar ini juga sebab jumlah uang yg beredar di masyarakat lebih tak sedikit dari yg terbukti dibutuhkan. Selain itu, ada faktor lainnya yg mampu menyebabkan penambahan jumlah uang yg beredar domestik ini terjadi semacam jumlah barang atau jasa yg berkurang noun permintaan semakin meningkat.

2. Inflasi luar negeri (imported inflation)

Sebaliknya penambahan jumlah uang yg beredar ini berasal dari luar. Karena itu, penambahan jumlah uang yg beredar ini terjadi pada negara yg melakukan perdagangan leluasa dimana ada kenaikan harga di luar negeri jadi mampu menyebabkan imported inflation.

Dampak Inflasi

1. Dampak Terhadap Pendapatan Masyarakat

Inflasi mampu memperlihatkan akibat positif dan negatif terhadap pendapatan masyarakat. ada beberapa lubang akibat positif yg mampu dirasakan sebab adanya faktor ini. Pada keadaan tertentu semacam ketika terjadi penambahan jumlah uang yg beredar lunak, pengusaha akan terdorong untuk memperluas produksi jadi perekonomian meningkat.

Namun tak sama dengan pekerja yg mempunyai pendapatan tetap. Kebanyakan dari mereka akan memperoleh akibat kurang baik dari terjadinya faktor ini, sebab penghasilan yg tetap tetapi harga barang kebutuhan atau jasa mengalami peningkatan.

2. Dampak Terhadap Minat Menabung Masyarakat

Kondisi ini mampu menyebabkan ketertarikan menabung masyarakat menjadi berkurang. Ketika penambahan jumlah uang yg beredar terjadi, masyarakat cenderung enggan menabung di bank sebab bunga tabungan lebih kecil daripada penambahan jumlah uang yg beredar padahal pembayaran anggaran administrasi tetap berjalan.

3. Dampak Terhadap Kegiatan Ekspor

Kemampuan ekspor sebuah negara akan berkurang ketika mengalami inflasi, sebab anggaran ekspor akan lebih mahal. Dan daya saing barang ekspor biasanya mengalami penurunan jadi menyebabkan berkurangnya devisa negara. Di mana faktor ini biasanya berdampak terhadap negara mitra dagang.

4. Dampak Terhadap Harga Pokok

Inflasi berdampak pada kalkulasi harga pokok. Hal itu dikarenakan prediksi yg salah sempurna akan berdampak kurang baik kedepannya. Maka kemudian akan membikin proses penetapan harga pokok dan harga jual menjadi tak akurat. Ini membikin para produsen atau pengusaha akan kesulitan dan menyebabkan kekacauan dalam bidang perekonomian.

Hal yang Perlu Dilakukan Untuk Menekan Inflasi

Tidak hanya di Indonesia penambahan jumlah uang yg beredar terbukti tetap menjadi persoalan paling besar setiap negara yg wajib dihadapinya. Di Indonesia sendiri penambahan jumlah uang yg beredar terparah sempat terjadi ketika tahun 1998 dimana penambahan jumlah uang yg beredar Indonesia mencapai angka 77%.

Inflasi ini juga membikin tak sedikit terjadinya PHK dan akhirnya menyebabkan jumlah kemiskinan di Indonesia meningkat tajam. Dari sejarah kurang baik tersebut, sebetulnya apa saja faktor yg mampu dilakukan untuk menekan angka penambahan jumlah uang yg beredar yg tinggi?

1. Melakukan Kebijakan Moneter

Membatasi pemberian kredit, melakukan operasi pasar terbuka, dan juga menaikkan cadangan kas. 

2. Melakukan Kebijakan Fiskal

Mengurangi utang luar negeri, mengurangi pengeluaran negara, dan mengefektifkan pajak.

3. Membeli Serta Menggunakan Produk dalam Negeri

Membeli produk dalam negeri mampu menolong untuk mengurangi penambahan jumlah uang yg beredar sebab akan menekan ekspor

4. Membeli Properti

Harga jual properti setiap tahun rutin naik, bahkan mampu melebihi kualitas inflasi. Karena itulah, mempunyai aset berupa properti mampu menyelamatkan Kalian dari inflasi.

5. Melakukan Investasi

Melakukan pengembangan dana dengan keuntungan yg lebih dari angka penambahan jumlah uang yg beredar yang returnnya hingga 18% per tahun.

Jadi sebetulnya arti penambahan jumlah uang yg beredar itu artinya sebuah proses meningkatnya harga dengan cara terus-menerus dengan mekanisme pasar yg mampu dikarenakan oleh tak sedikit faktor semacam konsumsi masyarakat yg semakin meningkat dan juga ketidaklancaran pendistribusian barang.