Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

6 Perbedaan Reksa Dana dan Saham

6 Perbedaan Reksa Dana dan Saham


Mengembangkan dana dengan berinvestasi reksa dana dan saham tergolong opsi luar biasa bagi sebagian orang. Kedua tipe investasi tersebut sekilas serupa lantaran dipandang memiliki kualitas return tinggi. Padahal, kedua instrumen itu sama sekali berbeda. Apa saja yg menjadi perbedaan reksadana dan saham? Mari baca penjelasan berikut ini. 

Bentuk Investasi 

Perbedaan reksadana dan saham paling mendasar terletak pada bentuk investasinya. Reksa dana merujuk pada sekumpulan produk investasi dengan manajer investasi atau MI sebagai pengelolanya. Maka, reksa dana mampu berwujud obligasi, deposito, surat utang, maupun saham. 

Sementara, investasi saham berarti kamu memiliki tahap kepemilikan dalam sebuah perusahaan. Keuntungan investasi saham disebut dividen, biasanya selalu dibayarkan per kuartal atau tahunan. Kamu juga mampu menangguk keuntungan dengan tutorial menjual kembali saham ke pasar. Margin keuntungan akan kamu dapatkan ketika harga beli lebih rendah daripada harga jual. 

Keberadaan Pihak Perantara

Baik reksa dana maupun saham, sama-sama memiliki pihak perantara yg menghubungkan kamu dengan beberapa aksi investasi. Untuk reksa dana, ada pihak yg bertugas sebagai manajer investasi. Perannya menolong investor melakukan jual beli produk investasi melewati penyuplai penjual reksa dana. Kamu tak butuh turun tangan eksklusif sebab manajer investasi siap membantu. 

Sementara, perusahaan perantara pedagang efek atau broker menjadi perantara bagi investor saham. Kamu akan membuka rekening di perusahaan broker, baru mampu membeli saham di sebuah perusahaan yg dituju. Namun, setiap keputusan jual beli saham bergantung penuh pada dirimu sendiri, broker hanya bertindak sebagai eksekutor keputusan tersebut.

Jangka Waktu Investasi 

Pada reksa dana, jangka waktu investasi berbeda-beda tergantung produk reksa dana yg kamu beli. Sebagai contoh, kamu mengambil instrumen investasi reksadana saham. Manajer investasi akan menyarankan dana dikembangkan sebagai tujuan investasi jangka panjang. Waktu di atas 7 tahun dinilai ideal. Sementara, reksa dana pasar uang mampu dipilih apabila kamu ingin berinvestasi tak lebih dari 2 tahun atau jangka pendek. 

Pada investasi saham, umumnya diperuntukkan bagi investor yg berniat berinvestasi jangka panjang dengan sasaran lebih dari 10 tahun. Maka, kamu boleh memilih tipe perusahaan sesuai kategori tertentu. Kamu pun leluasa menentukan semacam apa taktik investasi yg dikehendaki. Bisa menahannya untuk jangka panjang atau justru memilih perdagangan jangka pendek. 

Tingkat Return yang Diperoleh

Bicara soal risiko dari perbedaan reksadana dan saham ini yaitu dimana, investasi saham lebih berisiko ketimbang reksa dana. Artinya, risiko tinggi itu akan datang dengan imbal yg akan terjadi yg tinggi pula. Bagi investor pemula, berinvestasi saham mampu sehingga tantangan luar biasa mengingat semua keputusan investasi datang dari tangan sang investor sendiri.

Sebaliknya, reksa dana cenderung lebih rendah risiko daripada saham. Peran manajer investasi yg berpengalaman akan menolong kamu mengelola investasi dengan cermat, tergolong memilih produk investasi yg butuh dibeli. Jadi, kamu mampu menerapkan diversifikasi apabila mengambil reksa dana guna mengurangi risiko.

Berapa Lama Mempelajari Investasi

Belajar investasi terang tak mampu dilakukan dalam semalam. Apalagi, apabila kamu ingin berinvestasi saham. Ada tak sedikit materi dan info yg butuh kamu pahami agar tak salah langkah dalam mengambil keputusan jual beli saham nantinya. Kamu wajib piawai menyimak situasi perekonomian terkini, tergolong bagaimana keadaan itu berdampak pada perusahaan.

Lalu, ada laporan keuangan yg butuh diteliti tiap aspeknya guna menilai kinerja perusahaan. Plus, perpaduan istilah investasi saham yg terang tak sedikit. Pertanyaannya, berapa lama kamu butuh belajar semua itu hingga siap mengawali investasi pertama?

Sementara, reksa dana hanya butuh pengetahuan dasar seputar instrumen berikut produk yg ditawarkan, jangka waktu investasi, dan profil risiko. Pastikan kamu tahu apa saja kriteria memilih manajer investasi andal dan bereputasi baik, antara lain perbandingan return dan risk, umur dan jalan masuk pembelian reksa dana, besaran dana kelolaan atau AUM, dan kualitas management fee. 

Mana Investasi yang Sesuai?

Setelah tahu perbedaan reksadana dan saham, ini waktunya memilih mana investasi yg tepat. Mengenali profil diri akan membantumu memilih mana instrumen yg tepat. 

Misalnya, reksa dana mampu sehingga opsi apabila kamu minim pengalaman investasi, namun tak berani ambil risiko tinggi. Plus, keterbatasan dana untuk mulai mendanai mampu sehingga argumen lain mengambil reksa dana.

Sebaliknya, saham tepat bagi orang-orang yg tak ragu mengambil risiko tinggi, hendak investasi jangka panjang, dan mau mendalami seluk beluk perusahaan lebih dalam. Menjadi investor proaktif butuh dikala hendak terjun berinvestasi saham.