Cara Investasi Saham yang Aman Untuk Pemula
Cara Investasi Saham yang Aman Untuk Pemula
Berinvestasi saham saat ini terus dipermudah dan murah sebab dapat dilakukan dengan cara langsung dan online dan modal yg diperlukan juga tidak wajib besar, yakni dapat dimulai dari Rp100.000. Sementara keuntungan dari main saham lumayan menggiurkan. Tetapi butuh diingat, namanya investasi tersedia ilmu alam yg berbunyi “high risk high return”.
Sobat, sebab bermain saham mempunyai risiko yg besar, lalu apabila cermat bermain saham tidak menutup kemungkinan kekayaan akan dapat naik berlipat-lipat dalam waktu singkat. Namun sebaliknya, apabila salah mengambil keputusan kekayaan pun akan lenyap dalam waktu singkat. Tetapi bagi Sobat pemula, tidak butuh khawatir sebab ada tidak sedikit tutorial main saham yg aman untuk pemula.
Berikut tipsnya!
Cara main saham yg aman untuk pemula artinya wajib memahami risiko bermain saham. Meski memakai kata ‘main’, Sobat masih butuh serius dalam menjalaninya. Karena apabila tidak, kekayaan akan lenyap dalam waktu singkat. Mengutip berbagai postingan terpercaya, berikut tipsnya:
1. Memilih Sekuritas Berizin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Biaya Transaksi Kecil
Menurut data OJK per 31 Agustus 2020, tercatat sebanyak 125 perusahaan efek yg mempunyai izin dan alias terdaftar di OJK. Hal ini butuh dicek supaya setiap transaksi saham yg Sobat perbuat aman sebab diawasi oleh regulator.
Selain itu, betapa baiknya apabila Sobat juga memeriksa anggaran transaksi yg dikenakan terhadap para pemodal sebab tiap perusahaan efek memberatkan anggaran transaksi yg berbeda-beda dengan perusahaan efek lainnya.
Kenapa butuh mempertimbangkan anggaran transaksi? Dalam investasi saham, Sobat diharuskan membuka rekening efek (Rekening Dana Nasabah/RDN) yg difasilitasi oleh perusahaan-perusahaan efek ini.
Setelah rekening itu dibuat, Sobat diharuskan melakukan top-up uang ke rekening efek Sobat. Uang di rekening efek itulah yg nantinya bertujuan layaknya e-money. Nantinya uang itulah yg dapat Sobat perbuat untuk membeli saham-saham yg diharapkan dengan cara online.
Biaya transaksi yg dimaksud artinya anggaran pembelian dan penjualan saham. Biaya ini bakal jadi sumber pendapatan perusahaan efek alias sekuritas dan alias broker yg bersangkutan. Beberapa sekuritas ada yg membebankan anggaran 0,19% untuk pembelian dan 0,29% untuk penjualan. Ada juga yg 0,15% pembelian dan 0,20%, dan lain sebagainya.
Jika biayanya makin kecil, jadi Sobat selaku pemodal juga makin diuntungkan kan? Tapi bukan berarti yg biayanya besar gak layak dipilih. Bisa jadi pelayanan mereka terhadap nasabah justru lebih oke dan aplikasinya juga bagus. Nah, apabila telah mengenal sekuritas mana yg akan dipilih, Sobat tinggal siapkan dokumen-dokumen terkait untuk membuka rekening efek deh.
2. Pilih Saham Indeks LQ45 alias IDX30
Sebagai pemula, supaya tidak bimbang Sobat dapat pilih saham-saham yg masuk dalam kategori indeks LQ45 alias IDX30. Saham-saham di indeks tersebut mempunyai likuiditas yg sangat tinggi. Selain itu fundamental perusahaannya juga dinilai baik. Saham-saham yg masuk ke dalam indeks-indeks tersebut pun tidak jarang disebut dengan istilah blue chip.
Tentunya, memilih saham di kedua indeks ini dapat jadi tutorial investasi saham yg paling aman bukan? Nah, trik belajar saham untuk pemula yg dapat diambil di sini artinya daripada Sobat pusing mendengarkan masukan sana-sini, mending kenalan dulu dengan kumpulan saham di dua indeks tersebut.
3. Memilih Saham yang Terjangkau
Sebagai pemula, apabila Sobat tidak mempunyai sumber dana yg lumayan untuk membeli blue chip, Sobat dapat membeli saham-saham yg harganya terjangkau, biasanya saham sektor perbankan dan consumer goods.
Alasan lain pemula memilih saham tersebut sebab saham perbankan dan saham perusahaan di bidang consumer goods artinya perusahaan dengan urusan ekonomi yg sederhana. Yakni, produk-produk mereka tidak sedikit dipakai masyarakat jadi mempunyai potensi yg lumayan besar untuk mencetak laba yg signifikan dalam setahun. Tetapi betapa baiknya lagi, apabila Sobat melakukan riset alias menyimak laporan keuangan perusahaan tersebut dalam 3 (tiga) tahun terbaru sebagai bahan pertimbangan.
4. Terapkan Disiplin Stop-loss
Mengingat harga saham dapat naik maupun turun, jadi Sobat butuh menerapkan stop-loss dengan cara disiplin. Mengingat setiap produk investasi pasti mempunyai potensi kerugian, nah supaya kerugian tidak terus dalam, jadi Sobat butuh menetapkan angka alias persentase kerugian yg dapat ditolerir dalam berinvestasi. Artinya, apabila saham yg Sobat miliki harganya turun, tidak butuh panik melainkan terapkan stop-loss. Jika tidak stop-loss dan emiten akhirnya bangkrut, kerugian yg terjadi akan terus besar ketimbang sedari awal telah disiplin melakukan stop-loss.
5. Diversifikasi Saham
Untuk meminimalisir kerugian, butuh adanya diversifikasi saham. Caranya dengan membeli saham di sektor yg berbeda-beda, umpama Sobat telah mempunyai saham perbankan dan consumer goods, jadi Sobat dapat beli saham sektor lainnya mengingat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersedia 9 sektor, di antaranya sektor properti, sektor agri, sektor mining, sektor basic industry, sektor miscellaneous, sektor infrastruktur, sektor trade.
Jika telah melakukan diversifikasi, artinya apabila salah satu saham yg Sobat miliki harganya turun jadi dapat ditutupi dari saham lain yg industrinya berbeda.