Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Strategi Trading Menggunakan Moving Average

Strategi Trading Menggunakan Moving Average


Banyak stereotip dalam dunia trading yg berpendapat bahwa trading itu sulit. Faktanya, tidak sedikit jalan supaya trading yg kita perbuat bisa berlangsung dengan mudah. Jika Kalian seorang pemula, Kalian bisa memakai taktik trading sederhana. Nah, di bawah ini akan dijelaskan tentang taktik trading sederhana memakai Moving Average yg tidak jarang dipakai oleh pemula, bahkan profesional pun juga tidak jarang menggunakannya. Yuk baca pembahasannya!

Mengenal Indikator Moving Average

Moving Average merupakan indikator teknikal yg bertujuan untuk menghitung rata-rata pergerakan harga dalam periode waktu tertentu di masa lampau, kemudian rata-rata tersebut dihubungkan dalam bentuk garis.

Moving Average bisa dipakai untuk mengenali tren yg sedang berlangsung. Terlebih, indikator ini juga bisa dipakai untuk memperlihatkan area support serta resistance dinamis, yaitu support serta resistance yg semakin bergerak sesuai pergerakan harga.

Hebatnya, indikator ini juga tidak jarang dipakai sebagai konfirmator untuk mempertimbangkan keputusan buy alias sell. Dari kelebihan-kelebihan tersebut, indikator ini sudah menjadi favorit para trader serta menjadi indikator yg rutin timbul dalam grafik para pemula maupun profesional.

Moving Average terbagi menjadi:

1.   Simple Moving Average

2.   Weighted Moving Average

3.   Exponential Moving Average

Di antara ketiganya, Simple Moving Average (SMA) mempunyai pola penghitungan yg paling sederhana serta tidak jarang dipakai oleh para trader, baik trader pemula maupun trader profesional.

Moving Average untuk Melihat Arah Tren

Sebelum mengenal tutorial memakai Moving Average untuk menonton arah tren, terlebih dahulu kita wajib mengenal jenis-jenis tren. Jenis tren terbagi menjadi:

  • Tren naik
  • Tren turun
  • Tren Sideways (datar).

Prinsip pertama dalam trading yg sebaiknya diterapkan oleh trader merupakan “follow the trend” alias dengan kata lain jangan sempat melawan tren. Dengan begitu, rumus dasar trading yg sebaiknya Kalian terapkan adalah:

  • Buy (beli) dikala tren naik.
  • Sell (jual) dikala tren turun.
  • Jika sideways, direkomendasikan untuk menantikan peristiwa terlebih dahulu hingga tren bisa teridentifikasi.

Nah, tutorial memakai indikator Moving Average untuk menonton arah tren merupakan dengan menonton garis-garis MA pada grafik. 

Garis MA yg mengarah ke atas mengidentifikasikan bahwa harga sedang dalam tren naik (uptrend).  Sebaliknya, garis MA yg mengarah ke bawah mengidentifikasikan bahwa harga sedang dalam tren turun (downtrend).

Cara lain untuk mengidentifikasi arah tren merupakan dengan menonton posisi garis MA serta posisi grafik harga.

Grafik harga yg bergerak di atas garis MA, mengidentifikasikan bahwa tren sedang naik (uptrend). Sebaliknya, grafik harga yg bergerak di bawah garis MA, mengidentifikasikan bahwa tren sedang turun (downtrend).

Cara terbaru untuk mendeteksi arah tren dengan Moving Average merupakan dengan memakai dua garis MA berdasarkan periode yg berbeda, umpama memakai MA periode 10 serta MA periode 20. 

Bila garis MA periode yg lebih kecil (MA 10) berada di atas periode yg lebih besar (MA 20), jadi ini mengidentifikasikan bahwa tren sedang naik (uptrend).

Sebaliknya, jikalau garis MA periode yg lebih kecil (MA 10) berada di bawah periode yg lebih besar (MA 20), jadi ini mengidentifikasikan bahwa tren sedang turun (downtrend).

Moving Average untuk Menentukan Titik Buy/Sell

Indikator Moving Average juga bisa dipakai untuk menentukan posisi sell/buy dengan memasang dua garis MA dengan periode yg berbeda, yaitu periode waktu singkat (Fast MA) serta periode waktu panjang (Slow MA).

Anda bisa memanfaatkan persilangan Fast MA serta Slow MA untuk menentukan posisi sell/buy. 

Apabila Fast MA memotong Slow MA dari segi bawah ke atas, jadi itu memperlihatkan peristiwa golden cross. Momen golden cross merupakan sinyal beli (buy).

Sedangkan, Apabila Fast MA memotong Slow MA dari segi atas ke bawah, jadi itu memperlihatkan peristiwa Death Cross. Momen Death Cross merupakan sinyal jual (sell).

Sebagai contoh, Kalian  memakai MA-10 serta MA-20 pada time frame Daily. Ketika MA-10 melintasi MA-20 ke arah atas, jadi itu merupakan sinyal buy (Golden Cross). 

Sedangkan, ketika MA-10 melintasi MA-20 ke arah bawah, jadi itu menjadi sinyal sell (Death Cross).

Tentunya, periode dalam Moving Average ini bisa diadaptasi sesuai dengan kebutuhan serta gaya trading Anda. Konsultasikan dengan profesional kami untuk memperoleh rekomendasi terbaik.


Nah, itulah pembahasan tentang taktik trading sederhana memakai Moving Average yg mungkin bisa Kalian terapkan dalam trading.