Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Strategi Jual Beli Saham Agar Terhindar dari Kerugian

Strategi Jual Beli Saham Agar Terhindar dari Kerugian


Investasi dikala ini menjadi salah satu faktor yg diprioritaskan tidak sedikit orang. Mereka terus peduli dengan pentingnya meningkatkan nilai harta di masa depan, alih-alih bersikap konsumtif dengan cara terus menerus.

Salah satu instrumen investasi yg luar biasa perhatian di zaman modern merupakan saham. Hal ini tidak mengherankan, alasannya merupakan di pasar saham, baik investor lawas maupun investor pemula dapat mengatur kemungkinan risiko dan return (keuntungan) yg dapat diperkirakan didapat. Yakni dengan memilih taktik jual beli saham.

Strategi jual beli saham untuk pemula yg harus diketahui dengan cara mendasar merupakan memilih metode investasi saham. Apakah kamu ingin melakukan jual-beli saham dalam kurun waktu yg cepat dan bersifat dinamis dengan tutorial trading, atau jual-beli saham sebagai investor tetap dalam kurun waktu yg relatif lama?

Jika kamu memilih trading saham, jadi proses pemantauan nilai dan analisa saham harus dilakukan setiap hari. Sedangkan apabila kamu memilih untuk menjadi investor tetap yg mengincar return dari dividen, jadi kamu harus mengedepankan analisa fundamental lebih dalam.

Strategi Jual Beli Saham untuk Pemula

Berikut ini berbagai taktik jual beli saham untuk pemula yg harus kamu ketahui:

1. Perhatikan Kondisi Pasar

Strategi jual beli saham untuk pemula yg pertama merupakan kamu harus pandai menonton situasi dan kondisi pasar.

Kondisi ekonomi setiap negara pasti akan rutin bersifat dinamis atau penuh dengan pergerakan.Jikalau pasar sedang lesu, jadi kamu disarankan untuk tidak membeli saham baru terlebih dulu.

Saat tren pasar terkesan menghipnotis penurunan nilai saham, jadi sebaiknya ambil inisiasi untuk menjualnya lebih dini (cut loss), untuk mencegah terjadinya kerugian yg lebih banyak.

2. Lakukan Analisa Mendalam

Strategi jual beli saham untuk pemula ini juga tidak kalah penting. Jangan hingga kamu membeli saham dari sebuah emiten alasannya merupakan menonton tren atau sekadar ikut-ikutan saja.

Lakukan analisa emiten dengan cara mendalam. Ada dua tipe analisa yg umum dilakukan para investor saham, yakni analisa fundamental dan analisa teknikal. Analisa fundamental memeriksa kondisi ekonomi, politik, tren perkembangan usaha, hingga laporan keuangan perusahaan tersebut.

Sedangkan analisa teknikal merupakan proses analisa lewat pendekatan pergerakan saham dari waktu ke waktu.

Kamu juga dapat mencoba memperhatikan potensi nilai saham dan nilai emiten dengan memeriksa riwayat pencapaian laba perusahaan, pertumbuhan laba per saham, dan pertumbuhan pengembalian tahunan

3. Beli Saham dari Emiten yang Potensial

Kembali lagi soal pengecekan nilai saham, dalam membeli saham sebaiknya kamu selain menonton pergerakan nilai saham dari waktu ke waktu saja. Tetapi juga menonton nilai track record atau sejarah perusahaan. Cek seberapa baik manajemennya, dan lain-lain.

Kemudian, kamu dapat membeli saham di dikala tiga kondisi. Yakni membeli dikala harga saham sedang tinggi (buy in/on beakout), membeli saham dikala harga turun melainkan tetap dalam batas aman dan wajar (buy on weakness), dan membeli saham dikala harganya turun melainkan potensial untuk naik dengan cara signifikan (buy on retracement).

4. Taruh Modal Awal dengan Nilai yang Wajar

Dalam taktik jual beli saham untuk pemula, kamu harus mengingat bahwa rutin ada risiko dari setiap investasi penanaman modal dalam bentuk saham. Sebagai pemula, kamu dapat menaruh modal atau saham dalam jumlah kecil terlebih dahulu.

Lalu, latihlah performa analisa jual-belisaham dengan cara bertahap. Jika kamu terus percaya diri dengan perkembangan analisa, kondisi pasar sedang dalam kondisi terbaik, dan harga saham potensial, barulah perlahan meningkatkan nilai modal yg kamu investasikan ke emiten yg sama atau emiten lain.

5. Perhatikan Waktu yang Tepat untuk Jual Saham

Sedangkan untuk menjual saham, kamu juga harus memperhatikan waktu-waktu terbaik. Jika kamu menjadi trader, berarti pasti saja kamu menjual dikala harga saham sedang naik (lebih mahal dari harga beli) untuk mendapat profit.

Namun apabila terjadi terjadi penurunan harga saham, jadi kamu dapat menantikan dulu sambil menganalisa kondisi pasar. Jangan gegabah apabila mengalami penurunan saham dan perbuat peninjauan terlebih dulu.

Jika saham terbilang potensial, jadi tidak ada salahnya untuk tetap mempertahankan saham tersebut. Namun apabila penyebab penurunan nilai saham merupakan alasannya merupakan faktor fundamental, jadi sebaiknya saham dipasarkan saja ketika nilainya terus menurun.

Jika harga saham terus turun hingga menyentuh harga beli atau mencapai harga terendah dari saham tersebut, jadi ini juga menjadi dikala yg cocok untuk menjual saham untuk mencegah kerugian lebih banyak.