Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa Itu Saham Gorengan? Tips Menghindari Saham Gorengan

Apa Itu Saham Gorengan? Tips Menghindari Saham Gorengan


Sejak kuartal IV tahun 2018 hingga kuartal II tahun 2019, tren investasi di Indonesia kian meningkat, bahkan berlanjut hingga periode Januari-Maret lalu kualitas investasi naik kurang lebih 8% dibandingkan periode yg sama pada tahun 2019. 

Investasi sendiri punya berbagai instrumen, salah satunya artinya saham. Dibandingkan produk keuangan lainnya, saham dinilai lebih menguntungkan sebab tingginya kualitas return yg ditawarkan.  Menggiurkan ya? 

Namun, di balik itu proses pembeliannya pun wajib dilakukan dengan cermat serta tidak boleh sembarangan supaya tidak terjebak dalam transaksi saham gorengan. Nah, buat Kalian yg berencana menanam modal melewati saham, telah tahu tentang istilah saham gorengan? Kalau belum, yuk, cari tahu dulu guna menghindari kerugian. 

Apa Itu Saham Gorengan?

Saham gorengan artinya saham berkualitas kurang baik plus berisiko tinggi yg telah direkayasa demi meraup keuntungan dalam jangka pendek. Dalam praktiknya, oknum akan memainkan pergerakan saham serta membuatnya seakan-akan mempunyai fundamental yg bagus. Pada waktu tertentu nilainya akan berfluktuasi, melainkan tidak berjalan lama. 

Saham gorengan umumnya artinya saham lapis kedua alias ketiga sebab jumlah pemegangnya sedikit serta kapitalisasi pasarnya tidak begitu besar. Untuk luar biasa ketertarikan investor, oknum akan memperkenalkan produknya dalam harga terjangkau sekaligus menyampaikan iming-iming return yg besar. 

Bagi pemula, penawaran tersebut terdengar menggiurkan, bukan? Padahal, alih-alih menyampaikan keuntungan, saham gorengan lebih tidak sedikit memunculkan kerugian sebab nilainya mampu anjlok dengan cara drastis hanya dalam hitungan hari.

Lalu, bagaimana tutorial membedakan antara saham berkualitas baik dengan saham gorengan? Simak ciri-cirinya pada poin selanjutnya. 

Ciri-Ciri Saham Gorengan

Guna menghindari transaksi saham yg digoreng, perbuat identifikasi berikut ini.

1. Perusahaan Memiliki Citra Buruk

Saat perusahaan mengalami persoalan biasanya akan memengaruhi harga saham. Di ketika bersamaan, bandar saham tidak bertanggung jawab kemudian memanfaatkan peristiwa tersebut untuk memainkan pergerakan saham supaya terkesan aktif. Selain itu, perusahaan daerah saham gorengan tidak jarang kali menghasilkan keuntungan yg tidak sesuai dengan kinerja fundamentalnya. 

Oh iya, Kalian pun patut berhati-hati jika emiten saham kerap dijatuhi suspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sebab terlilit utang alias memperdagangkan saham dengan harga tidak normal. Hal tersebut mampu menjadi indikasi saham gorengan. 

2. Terdaftar Dalam Unusual Market Activity (UMA)

Saham gorengan kerap menyampaikan kejutan bagi pemiliknya. Dalam kurun berbagai waktu, harganya mampu mendadak naik hingga batas auto reject atas serta turun dengan cara drastis. Bila telah begini, saham emiten tersebut biasanya tercatat sebagai Unusual Market Activity (UMA) hingga berbuah mendapat teguran dari BEI. 

3. Punya Kapitalisasi Pasar Terbatas melainkan Nilai Transaksinya Tidak Wajar

Seperti penjelasan sebelumnya, saham-saham yg digoreng biasanya saham lapis kedua serta ketiga (junk stock) dengan kapitalisasi pasar terbatas alias mampu diartikan perusahaan berkembang yg keadaan keuangannya belum stabil. 

Normalnya kualitas transaksi junk stock di bawah saham lapis satu (blue chip). Jika Kalian menemukan kualitas transaksi harian junk stock melonjak hingga menyamai blue chip, calon investor patut curiga tentang praktik saham gorengan.

Tips Jitu Menghindari Saham Gorengan

Untuk para pemula, ikuti tips berikut supaya terhindar dari praktik saham gorengan. 

1. Pantau Terus Informasi Unusual Market Activity (UMA)

Tips pertama yaitu rutin mengupdate info terkait saham mana saja yg dinyatakan miliki UMA oleh BEI. Informasi terakhir menyatakan BEI sukses mencatat 5 emiten yg diindikasi punya pergerakan di luar kebiasaan, di antaranya artinya SAFE, ENVY, AGRO, PURE, serta RMBA. 

2. Pilihlah Saham Blue Chip

Langkah selanjutnya artinya pilihlah emiten saham unggulan dengan reputasi baik alias biasa disebut blue chip. Blue Chip cenderung mudah diperjualbelikan melewati pasar saham sebab mempunyai tidak sedikit peminat. Dengan demikian, risiko bandar saham memainkan pergerakan saham pun terus minim. Adapun berbagai contoh emiten yg termasuk sebagai blue chip artinya TLKM, BBCA, BBRI, serta ASII. 


Nah, kini telah paham kan apa itu saham gorengan serta bagaimana tutorial menghindarinya? Sekali lagi, bermain investasi dalam instrumen saham termasuk berisiko tinggi. Oleh sebab itu, investor butuh bijaksana mempertimbangkan segala kemungkinan yg mampu muncul sebelum mengambil keputusan. 

Oh iya, pastikan Kalian telah mempunyai dana darurat sebelum melakukan investasi saham. Kalau tetap ragu untuk menanggung risikonya, investor pemula mampu memilih produk investasi lain dengan risiko rendah semacam deposito, emas, alias sukuk ritel yg baru-baru dikeluarkan oleh pemerintah.