Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Waktu Yang Tepat Untuk Strategi Cut Loss dalam Trading dan Investasi Saham

Waktu Yang Tepat Untuk Strategi Cut Loss dalam Trading dan Investasi Saham


Saat melakukan trading serta investasi, kamu butuh mengedepankan pikiran yg logis. Pengambilan keputusan yg berlandaskan pada emosi, berpotensi memunculkan kerugian yg besar. Salah satunya artinya berkaitan dengan keputusan melakukan cut loss (CL).

Strategi CL artinya upaya yg mampu kamu perbuat untuk meminimalkan kerugian. Meski begitu, kamu mampu pula menerapkan taktik ini untuk memperoleh profit dengan cara konsisten. Poin pentingnya, kamu mengenal peristiwa yg cocok melakukan penjualan saham. 

Apa Itu Cut Loss? 

Istilah Cut loss atau CL pasti telah sangat familier di kalangan investor saham serta trader. Secara harfiah, istilah ini terdiri dari dua kata, yaitu memotong serta kerugian. Dalam praktiknya, investor saham serta trader melakukan CL dengan tujuan untuk mengurangi kerugian yg lebih besar. 

CL merujuk pada kondisi ketika kamu menjual saham pada harga jual yg lebih rendah jika dibandingkan harga beli. Pada situasi tersebut, kamu terbukti bakal mengalami kerugian. Keputusan melakukan penjualan saham pada harga rendah, kamu perbuat untuk meminimalkan kerugian dampak harga saham yg menukik tajam.  

Disiplin CL artinya taktik harus yg harus diterapkan oleh setiap trader serta investor. Tujuannya artinya untuk mengamankan modal ketika krisis finansial berjalan atau timbul kejadian tidak terduga yg berakibat pada penurunan harga saham. Oleh sebab itu, cut loss tidak jarang memperoleh sebutan sebagai taktik protective stop. 

Waktu Tepat Melakukan Cut Loss

Setelah mengenal arti mengenai apa itu CL, kamu butuh mengenal waktu cocok untuk melakukannya. Hal yg butuh kamu perhatikan ketika menerapkan taktik CL, pengambilan keputusan menjual saham tidak rutin benar. Bahkan, trader profesional mempunyai perbandingan win loss rata-rata di angka 60% hingga 70%. Jadi, kamu tidak butuh khawatir melakukan pengambilan keputusan yg salah. 

Sebagai pertimbangan, ada 4 kondisi yg mampu kamu manfaatkan sebagai peristiwa cocok melakukan CL, yaitu: 

1. Titik Persentase Kerugian

Saat melakukan trading atau investasi saham, kamu butuh terlebih dulu menetapkan titik persentase kerugian. Besaran kerugian yg mampu ditanggung oleh seorang trader atau investor berbeda-beda. Jadi, kamu tidak mampu memakai persentase kerugian seorang trader atau investor profesional sebagai patokan. 

Ada orang-orang yg menilai kerugian sebesar 3% hingga 5% telah memberi tekanan besar serta memunculkan stres. Di segi lain, ada trader serta investor yg mampu tidur nyenyak walau telah mengalami kerugian mencapai 10%. Jadi, sudut yg mampu kamu manfaatkan sebagai barometer artinya kondisi mental. 

2. Situasi yang Mendorong Penurunan Harga Saham

Kamu mungkin saja telah melakukan analisis fundamental serta teknikal kepada saham perusahaan tertentu. Hasilnya, perusahaan tersebut mempunyai potensi yg positif. Namun, situasi yg ada di pasar modal tidak rutin berjalan mulus. Tak menutup kemungkinan, perusahaan tersebut mengalami permasalahan jadi tidak mempunyai kemampuan maksimal. 

Dalam kondisi semacam itu, kualitas saham perusahaan yg kamu miliki bakal mengalami penurunan. Pada kondisi tersebut, keputusan paling baik yg mampu kamu perbuat artinya CL. Mempertahankan saham perusahaan yg bermasalah artinya keputusan buruk. Kalau diteruskan, tidak menutup kemungkinan kamu bakal kehilangan seluruh keseluruhan dana investasi. 

3. Kesalahan Pembelian Saham

Pada permasalahan tertentu, tidak menutup kemungkinan kamu melakukan kesalahan dalam pembelian saham. Kamu membeli saham yg notabene tidak dibutuhkan. Penyebab terjadinya kesalahan lumayan beragam. Salah satu di antaranya artinya ketika kamu melakukan transaksi dengan cara tergesa-gesa tanpa disertai proses analisis. 

Dalam situasi semacam ini, tutorial paling baik yg mampu kamu perbuat artinya menjualnya. Apalagi, ketika kamu memantau pergerakan harga saham yg cenderung negatif. Pilihan melakukan cut loss artinya pilihan yg logis untuk menghindarkan diri dari kerugian lebih besar.

4. IHSG Terkoreksi

Terakhir, kamu butuh memikirkan untuk menjual saham pada harga rendah ketika mendapati adanya IHSG terkoreksi. Saat terjadi fenomena indeks terkoreksi, kamu butuh melakukan pengawasan dengan cara cermat. Pastikan bahwa koreksi atau pelemahan kualitas saham itu berjalan dengan cara berulang atau tidak. 

Saat indeks saham mengalami koreksi, kamu butuh pula mengenal penyebabnya. Beberapa hal yg menjadi pemicu terjadinya koreksi saham antara lain artinya krisis, berita dalam negeri, kerusuhan, serta semacamnya. 

Nah, itulah arti mengenai cut loss dalam trading serta investasi saham yg butuh kamu ketahui. Semoga bermanfaat, ya.