4 Jenis Reksadana Beserta Risikonya
4 Jenis Reksadana Beserta Risikonya
Reksadana merupakan salah satu instrumen investasi yg tak sedikit digemari oleh para investor, tetapi berbagai jenis-jenis reksadana yg ada kadang membikin mereka bimbang sebetulnya apakah reksadana yg mereka gunakan tersebut paling menguntungkan, paling aman atau justru paling sedikit imbal hasilnya. Padahal investasi reksadana ini lumayan tak sedikit jenisnya, dan masing-masing jenisnya ini mempunyai keunggulan yg menguntungkan untuk investasi kamu.
Karena itu untuk kamu yg ingin terjun ke investasi reksadana maupun kamu yg telah melakukan investasi di reksadana, tetapi ingin melakukan diversifikasi investasi ini dirinya yg butuh kamu ketahui tentang berbagai tipe reksadana dan tutorial kerjanya.
Jenis Jenis Reksadana
1. Reksadana Pendapatan Tetap
Reksadana pendapatan tetap merupakan tipe reksadana yg dominan dananya mampu dialokasikan pada obligasi milik pemerintah dan juga swasta. Sisa dana yg ada kemudian dialihkan terhadap tipe instrumen pasar uang, sehingga pergerakannya relatif lebih stabil. Reksadana pendapatan tetap ini terbilang lebih stabil. Reksadana pendapatan juga tak sedikit sekali dipakai para investor mengingat imbal hasilnya mampu mencapai lebih dari 10 persen khususnya ketika suku bunga deposito menurun.
Beberapa keuntungan itulah yg membikin reksadana pendapatan tetap ini menjadi opsi dibandingkan deposito. Keuntungan lainnya juga, kamu mampu luar biasa dana kamu kapan saja tanpa takut terkena penalti semacam halnya deposito yg mampu kena penalti jika melakukan penarikan dana sebelum jatuh tempo.
2. Reksadana Campuran
Jenis reksadana ini bertujuan untuk membagi dananya melewati berbagai sektor yaitu saham, obligasi dan sisanya di pasar uang. Reksadana campuran juga tak sedikit dilirik oleh para investor sebab mampu menawarkan imbal yg akan terjadi yg relatif tinggi. Namun, reksadana campuran mempunyai risiko yg sedikit tinggi dibandingkan reksadana pendapatan tetap.
Untuk reksadana campuran ini sangat sempurna untuk para calon investor yg ingin memperoleh keuntungan dari pasar saham tetapi tak ingin ketinggalan momentum yg ada dalam pasar obligasi. Untungnya lagi dengan reksadana campuran ini kamu mampu mengalihkan risiko yg ada ketika pasar saham sedang menurun.
Jenis investasi reksadana ini sangat sempurna untuk kamu yg mencari investasi jangka menengah atau investasi yg berjangka waktu 3 sampai 5 tahun.
3. Reksadana Pasar Uang
Reksadana pasar uang merupakan investasi yg dominan dananya akan dialokasikan dalam deposito atau surat berharga dengan jatuh tempo di bawah satu tahun. Untuk reksadana pasar uang ini terbukti risikonya relatif lebih rendah dibandingkan berbagai tipe reksadana yg telah kita sebutkan sebelumnya di atas. Sedangkan imbal hasilnya sendiri lebih baik dibandingkan jika kamu melakukan deposito.
Saat melakukan deposito kamu diharuskan melakukan investasi dengan minimal dana awal senilai Rp 5 juta dan untuk jangka waktu penarikannya diatur sesuai dengan kesepakatan di awal investasi. Lain halnya dengan reksadana pasar uang yg lebih mudah, dengan dana Rp 100 ribu saja kamu mampu mengawali investasi awalmu dan pastinya mampu dicairkan kapan saja.
4. Reksadana Saham
Reksadana saham merupakan opsi yg paling sempurna untuk kamu yg mempunyai minat dalam dunia saham. Investasi ini juga mampu memudahkan kamu yg tetap ragu dengan investasi eksklusif melewati saham. Karena melewati investasi reksadana kamu mampu masuk dalam dunia saham dengan risiko yg relatif lebih rendah dibandingkan eksklusif melewati investasi saham.
Imbal yg akan terjadi dalam reksadana saham juga lumayan menjanjikan, sebab reksadana saham ini dikenal dengan investasi yg mampu menghasilkan tetapi dengan risiko yg lumayan rendah.
Nah, kini kamu telah lebih mengenal tipe jenis reksadana, bukan? Sekarang kamu mampu menentukan reksadana mana yg sempurna untukmu sesuai dengan risiko, imbal yg akan terjadi dan tujuan keuangan yg semacam apa. Pastikan yg dipilih terbukti sesuai dengan tujuan dan preferensi kamu ya.
