4 Jenis Investasi Aman Bagi Pemula
4 Jenis Investasi Aman Bagi Pemula
Banyak orang-orang yg mempunyai dana tetapi sayangnya hanya selesai di tabungan. Padahal dengan melakukan investasi, dana mampu berkembang dan menolong memenuhi kebutuhan di masa mendatang. Banyak instrumen investasi yg mampu dipilih. Selain menjanjikan keuntungan, masing-masing bentuk investasi juga mempunyai risikonya masing-masing.
Sebagai pemula, jangan khawatir dulu apabila telah mendengar risiko. Hal tersebut ialah faktor yg wajar dalam dunia keuangan. Perbanyak info baik melewati buku maupun internet tentang instrumen investasi yg tepat dengan kondisi finansial Anda. Berikut 4 jenis investasi aman yg mampu dicoba bagi Kalian yg tetap pemula dalam bidang investasi.
Investasi Aman Bagi Pemula
1. Emas
Emas ialah salah satu bentuk investasi yg tidak jarang dipilih orang-orang sebab harganya cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tren tersebut cenderung stabil jadi kemungkinan meraup untung juga terbuka lebar. Sebagai contoh, di tahun 2010, harga emas per gramnya ialah Rp 350 ribu. Sementara kini harganya telah meningkat 2 kali lipat menjadi Rp 640 ribu.
Selain itu, investasi emas juga tepat bagi Kalian yg mempunyai keuangan terbatas. Kalian bahkan mampu membeli emas dalam bentuk koin atau batangan seberat 5 sampai 25 gram sesuai kondisi keuangan. Belilah emas di tempat terpercaya umpama di lembaga yg dipercayakan pemerintah untuk mengurangi risiko penipuan.
Anda juga harus berhati-hati memilih tempat berinvestasi. Ketika tidak sedikit masyarakat yg tertarik, tidak sedikit pihak nakal yg menjalankan penipuan. Pelajari latar belakang tempat investasi sebelum menginvestasikan dana Anda. Selain itu, sebab risiko pencurian emas tetap rawan terjadi, pilihlah tempat penyimpanan yg aman.
2. Properti
Properti ialah investasi sektor riil yg juga menjanjikan keamanan dana investasi. Harga tanah dan bangunan yg terus meningkat setiap tahunnya, menjanjikan keuntungan yg tidak sedikit. Imbal hasilnya bahkan mampu mencapai 7 sampai 14 persen per tahun.
Jangan berpikir investasi properti hanya untuk para konglomerat. Sekali pun Kalian termasuk masyarakat kelas menengah, Kalian tetap mampu berinvestasi di sektor ini, asal mempunyai tabungan yg cukup. Ketika telah mempunyai properti dan ingin memasarkannya kembali, pangsa pasar pun luas. Terlebih bila lokasi properti Kalian berada pada lokasi yg taktik atau tempat urban.
Namun yg menjadi catatan, investasi properti bersifat jangka panjang dan juga likuiditas yg rendah. Dibutuhkan kesabaran, waktu dan kerja keras untuk mampu menghasilkan keuntungan. Kalian harus pandai mengelola produk investasi bila ingin memperoleh untung dengan cara terpola dan memperoleh investasi aman. Misalnya mengelolanya menjadi bentuk perjuangan lain semacam tempat kos atau kafe.
3. Obligasi
Obligasi ialah surat utang yg dikeluarkan perusahaan atau pemerintah dan mempunyai waktu jatuh tempo pelunasan. Ketika Kalian mempunyai obligasi, berarti Kalian memberi pinjaman terhadap pihak penerbit obligasi.
Untuk berinvestasi di obligasi, terbukti memperlukan dana yg yang relatif besar (biasanya mulai dari Rp. 1 Juta). Pengembalian pun didapatkan dalam jangka waktu relatif lama. Namun Kalian berkesempatan memperoleh pendapatan tetap (fixed income) berupa pembayaran kupon setiap tiga bulan sekali selagi waktu berlakunya obligasi. Saat ini malah pembayaran kupon ada yg setiap bulan.
Obligasi termasuk investasi aman sebab bila perusahaan penerbit gulung tikar sewaktu-waktu, pemegang obligasi yg mempunyai hak lebih tinggi terhadap kekayaan perusahaan.
Untuk meminimalkan risiko kerugian, telitilah dulu perusahaan penerbit obligasi. Sebaiknya pilih obligasi yg mempunyai peringkat layak yakni minimal BB+. Semakin tinggi kualitas rating, jadi tingkat risiko pun terus kecil.
4. Reksa Dana
Sebagai pemain baru dalam bidang investasi, reksa dana ialah opsi yg tepat. Selain menjanjikan untung besar, tingkat keamanannya juga tinggi. Terlebih bila Kalian memilih reksa dana terlindungi yg dimiliki oleh pemerintah.
Reksa dana sendiri mempermudah pala investor pemula sebab dana dikelola oleh manajer investasi yg telah memperoleh izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun dana yg dikelola harus disimpan pada bank kustodian yg tidak mempunyai ikatan dengan manajer investasi. Jadi umpama sang manajer mengalami kesulitan keuangan, tidak akan berpengaruh pada dana nasabah.