Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Strategi Mengukur Risiko Investasi

Strategi Mengukur Risiko Investasi


Investasi tak sempat mampu lepas dari yg namanya risiko. Secara umum, risiko investasi merupakan deviasi dari hasil yg diharapkan. Banyak orang-orang yg berpikir bahwa risiko merupakan faktor yg negatif, ancaman, serta harus dihindari. Padahal, apabila risiko dikelola, hasil investasi jauh lebih menguntungkan.

Adanya risiko yg muncul dampak investasi kerap menjadi penyebab mundurnya langkah para investor. Namun, ada pula yg menjalankan sejumlah taktik guna mengukur risiko investasi serta meminimalisir kerugian. Apa saja di antaranya?

1. Lakukan Diversifikasi Portofolio Pada Investasi

Jangan memasukkan seluruh dana yg kamu miliki pada satu instrumen saja. Sebagai investor, kamu harus mampu mengukur serta membatasi eksposur pada tipe investasi tertentu. Ini disebut melakukan diversifikasi portofolio. Caranya dengan membagi dana yg dimiliki ke beberapa tipe investasi.

Sebagai contoh, kamu mampu memilih saham, pendapatan tetap, serta campuran dengan cara bersamaan dalam portofolio investasi reksadana. Ketiganya mampu disimpan dalam jangka waktu yg berbeda. Bukan hanya itu, reksadana saham juga tetap mampu dibagi dalam beberapa jenis, semacam reksadana saham papan atas atau papan menengah/kecil.

Ada beberapa trik yg mampu kamu coba. Pertama, atur saham dalam portofolio agar tak terlalu banyak. Sebanyak 3-5 perusahaan saja telah cukup. Kemudian, ambil saham dari sektor yg berbeda. Kamu juga butuh menyimpan dana lebih tak sedikit pada perusahaan yg lebih bagus.

2. Mulai Investasi dengan Dana Sedikit

Karena ingin mendapatkan keuntungan yg besar, kebanyakan orang-orang yg menggelontorkan dana besar pada instrumen investasi tertentu. Padahal, pengalaman berinvestasinya belum banyak. Ini merupakan kesalahan yg besar sebab risiko yg muncul juga tinggi.

Sebaiknya, mulailah investasi dalam jumlah yg sedikit. Pahami instrumen tersebut sedikit demi sedikit serta ketahui taktik paling baik untuk menangani risikonya. 

Bahkan, belajar dari orang-orang lain atau buku saja tak cukup. Kamu harus sangatlah terjun langsung. Dalam berinvestasi, pengalaman sendiri mampu sehingga tak sama dengan pengalaman orang-orang lain. 

3. Pilihlah Investasi Jangka Panjang

Strategi untuk mengukur risiko investasi lainnya merupakan dengan menentukan jangka waktu investasi. Secara umum, ada tiga tipe investasi berdasarkan jangka waktunya, yaitu jangka panjang, jangka menengah, serta jangka pendek.

Investasi jangka panjang identik dengan keuntungan yg kecil. Meskipun demikian, risikonya juga lebih kecil dibandingkan tipe investasi lain. Selain jangka waktunya, tutorial membelinya pun harus bertahap. Ini berkaitan dengan titik support serta titik resistance.

4. Lakukan Analisis Secara Mendalam

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada sebuah instrumen investasi, kamu harus mengetahui lebih dulu instrumen tersebut. Bukan hanya itu, kamu juga butuh melakukan analisis yg mendalam kepada sektor-sektor yg ingin dipilih.

Hal ini khususnya butuh dilakukan pada dikala kamu berinvestasi saham. Ada sektor perusahaan yg menentukan emiten dalam saham. Performa harga saham salah satunya dipengaruhi oleh keadaan perusahaan tersebut. 

Oleh sebab itu, seorang investor butuh mempunyai wawasan yg luas tentang kabar terkini. Jika perusahaan yg memperkenalkan saham dalam keadaan bagus, harga saham biasanya akan melonjak.

5. Gunakan Strategi Cut Loss

Strategi cut loss merupakan menjual saham yg menyesal dengan harga tertentu. Amannya, cut loss mampu dilakukan apabila harga saham turun lebih dari lima persen. Dana yg kamu dapatkan dari penjualan saham tersebut mampu dipindahkan pada perusahaan lain yg sedang naik. Sekali lagi, untuk menentukan faktor ini, kamu memperlukan pengalaman serta jam terbang di dunia investasi.

6. Gunakan Uang yg Tidak diharapkan Pada Waktu Tertentu

Investasi, khususnya yg berisiko tinggi, tak mampu diprediksi. Tren mampu naik, mampu juga turun seketika. Karena itu, kamu tak mampu menginginkan imbal baliknya dengan cara pasti. 

Supaya tak mengalami kerepotan, jangan memakai uang yg nyatanya diharapkan pada waktu tertentu. Sebaiknya, sisihkan dana investasi dari pemasukan dengan alokasi tertentu. Dengan tutorial ini, kamu mampu mengendalikan risiko investasi tanpa memengaruhi bujet bulanan.

Jadi, risiko investasi terbukti tak mampu dihindari. Setiap investor harus pandai mengukur risiko tersebut serta mengelolanya dengan taktik terbaik. Niscaya, hasil investasi akan lebih menguntungkan. Nah, apakah kamu siap untuk mulai berinvestasi sekarang?