Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Belajar Investasi Reksadana

Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Belajar Investasi Reksadana


Reksadana merupakan salah satu produk investasi yg disebut-sebut sebagai salah satu yg terbilang aman. Baik untuk investor rendah risiko atau untuk investor pemula. Tapi bukan berarti ketika memulainya kamu tidak butuh belajar reksadana. Ada tidak sedikit pengetahuan mendasar yg wajib kamu pahami mengenai reksadana supaya tidak salah memilih.

Tidak semua orang-orang sanggup mengambil keputusan yg cocok ketika memilih investasi. Agar tidak salah langkah, hindari kesalahan-kesalahan berikut ini ketika belajar reksadana dan mulai berinvestasi!

1. Tak Menetapkan Tujuan Keuangan yang Jelas

Apa pun tergolong investasi akan berlangsung lebih lancar dan mudah ketika kamu menetapkan tujuan yg jelas. Hal yg sama juga berlaku ketika kamu belajar reksadana. Tentukan apakah reksadana yg akan kamu beli untuk tujuan jangka panjang atau jangka pendek. Ini akan memudahkanmu dalam mengalokasikan dana per bulannya supaya tujuanmu lekas tercapai.

2. Tidak Paham Jenis-jenis Reksadana

Reksadana tidak terdiri dari satu produk investasi saja. Ada beragam tipe reksadana dan semuanya mempunyai keuntungan dan risiko yg beragam. Jika kamu merupakan investor yg tidak berani mengambil risiko, jadi jangan memilih reksadana saham sebab tergolong high risk. Sebagai gantinya, pilihlah reksadana pasar uang yg lebih stabil dan rendah risiko. 

Selain saham dan pasar uang, ada juga reksadana pendapatan tetap (Fixed Income Fund) dan reksadana campuran (Balance Mutual Fund). Belajar reksadana merupakan mengenal kekurangan dan kelebihan masing-masing jadi kamu dapat menentukan mana yg paling sesuai dengan profil risiko yg kamu miliki.

3. Tidak Belajar mengenai Risiko Reksadana

Tidak sedikit investor yg eksklusif panik ketika menonton kualitas investasi yg dibuatnya turun. Mereka kemudian buru-buru mencairkan dananya dan memindahkannya ke instrumen atau tipe reksadana lainnya. Padahal risiko merupakan faktor yg wajar dalam semua tipe investasi. 

Ketika kamu mengharapkan return yg besar, jadi bersiaplah dengan risiko yg besar. Jadi pastikan ketika belajar reksadana, kamu juga mendalami risiko yg mungkin akan kamu hadapi selagi berinvestasi kelak. Kalau terbukti kamu berencana mencari reksadana dengan keuntungan besar, perbuat investasi jangka panjang. Investasi jangka singkat biasanya menunjukkan untung yg lebih sedikit.

4. Tidak Memanfaatkan Teknologi yang Ada

Saat ini berinvestasi terus mudah dilakukan. Tersedianya beragam platform online memungkinkan siapa saja berinvestasi dari rumah. Hal yg sama juga berlaku pada investasi berupa reksadana. Ada tidak sedikit sekali platform yg dapat kamu manfaatkan. Beberapa di antaranya bahkan menyediakan tes risiko hingga simulasi untuk setiap produk yg mereka tawarkan. Ini akan lebih memudahkanmu dalam memilih tipe reksadana yg ingin kamu beli.

5. Selalu Menunda-nunda Investasi

Banyak orang-orang yg punya harapan untuk mempunyai investasi bahkan rela menghabiskan waktu untuk belajar reksadana. Tapi kebanyakan yg hanya sekadar belajar saja. Mereka rutin menunda-nunda untuk mempunyai investasi dengan beberapa alasan. Mulai dari ketidaksiapan dalam menanggung risiko hingga dana yg katanya terbatas.

Padahal kini investasi apa pun dapat dimulai dengan dana kecil. Kalau tidak mau akibat belajarmu sia-sia, segera praktekkan dengan eksklusif berinvestasi. Tidak wajib mengawali dengan jumlah uang yg besar. Asal telah dimulai, proses selanjutnya tentu akan jauh lebih mudah.

6. Hanya Belajar Reksadana Saja

Warren Buffet, salah satu tokoh investasi paling terkenal di dunia sempat mengatakan, “Jangan letakkan semua telurmu dalam satu keranjang”. Artinya, jangan hanya mendalami reksadana saja, melainkan perbuat juga diversifikasi investasi. Belajarlah mengenai instrumen investasi lainnya supaya kamu juga dapat mengalokasikan uangmu ke sana. Dengan mempunyai beragam tipe investasi, kamu tidak butuh khawatir apabila salah satunya mendadak anjlok sebab kamu tetap punya simpanan lain.

Salah satu opsi untuk memperoleh return tidak hanya dengan belajar reksadana merupakan melewati pengembangan dana. Kamu dapat menjadi pemberi dana bagi mereka yg memperlukan bantuan modal. Dari dana yg kamu berbagi ini, nantinya kamu akan memperoleh keuntungan ketika pengembalian.  Apa pun tipe investasi yg akan kamu pilih, pastikan kamu mempunyai pengetahuan yg mumpuni supaya tidak salah melangkah, ya!