Pengertian Pasar Bearish Dalam Dunia Saham
Pengertian Pasar Bearish Dalam Dunia Saham
Salah satu istilah yg dikenal dalam dunia ekonomi, terutama pasar saham ialah bearish. Apa pengertian bearish? Secara sederhana, bearish ialah istilah yg dipakai ketika keadaan pasar saham mengalami tren turun atau melemah. Penurunan tersebut biasanya dipengaruhi oleh perlambatan atau penurunan pertumbuhan ekonomi.
Bearish di Pasar Saham
Tanda terjadinya bearish ialah turunnya indeks harga saham dengan cara menyeluruh. Para investor juga kerap memakai istilah ini sebagai prediksi atau asumsi bahwa harga saham akan bergerak turun. Jika keadaan ini semakin berlanjut, para investor akan mempertimbangkan pilihan menjual saham jadi terhindar dari kerugian.
Uniknya, keadaan yg awalnya hanya berupa prediksi tersebut mampu bermetamorfosis kenyataan. Hal ini dikarenakan oleh reaksi berlebihan dari para investor yaitu dengan ikut-ikutan menjual sahamnya. Akibatnya terjadi kepanikan jadi aksi jual saham pun makin menular.
Nah, langkah agar tak terjebak pada keadaan bearish ialah wajib tahu sinyalnya. Satu-satunya faktor yg mampu dilakukan ialah menganalisis pasar, baik teknikal maupun fundamental. Cara ini akan menolong investor mengevaluasi aset dan proyeksinya pada masa depan.
Sikap Menghadapi Kondisi Bearish
Terjadinya bearish di pasar saham pasti tak diharapkan oleh para investor. Namun, keadaan tersebut ialah faktor yg wajar saja terjadi. Dengan demikian, faktor yg wajib dilakukan bukan menghindarinya, namun mengambil sikap yg paling tepat.
Hal yg terjadi ketika pasar mengalami bearish ialah sentimen pasar bermetamorfosis negatif. Oleh para investor, uang dipindahkan dari ekuitas ke sekuritas pendapatan masih sambil menantikan pergerakan positif. Investor akan menahan uang dari pasar. Dampaknya, harga turun dengan cara signifikan. Arus keluar pun meningkat.
Nah, sikap yg wajib dilakukan pada keadaan bearish adalah:
1. Pilih saham defensif
Ada berbagai kunci yg butuh Kalian perhatikan ketika menginvestasikan uang di pasar saham, yaitu memilih saham dengan fundamental keren (laba bersih, pendapatan dan ekuitas meningkat), Margin of Safety (MOS) berada di angka 50 persen, dan harganya undervalued. Saat bearish ialah waktu yg cocok untuk memilih saham defensif.
2. Batasi portofolio
Langkah selanjutnya ialah membatasi portofolio hingga 5-8 emiten. Banyak investor yg mempunyai lebih dari 8 emiten dan terbiasa menyimpan dalam jumlah banyak. Hal ini jangan dilakukan ketika pasar sedang bearish. Emiten yg sedikit juga akan menolong fokus mengurus portofolio yg ada. Portofolio wajib memenuhi syarat pertama.
3. Jangan belanja berlebihan
Saat pasar bearish, harga-harga saham anjlok. Karena itu, Kalian butuh menyiapkan kas untuk membeli saham. Namun, jangan membelanjakan seluruh biaya sebab mampu menyesal apabila saham pegangan bergerak turun. Sisakan setidaknya 30-40% untuk berjaga-jaga.
4. Lakukan money management
Uang cash sebanyak 30-40% tersebut ialah peluru cadangan yg mampu dipakai apabila saham sangatlah turun. Strateginya, perbuat dengan cara berangsur-angsur dan jangan terlalu cepat. Inilah yg disebut money management yg baik.
Supaya lebih jelas, berikut contoh permasalahan yg mampu dipahami. Saham A dibeli di harga 200. Harga wajarnya ialah 300. ketika saham kemudian bergerak turun hingga 180, perbuat pembelian kedua. Begitu pula apabila terjadi lagi pergerakan turun selanjutnya, perbuat pembelian ketiga. Demikian seterusnya.
Nah, kombinasikan seluruh langkah tersebut ketika mengambil keputusan ketika bermain di pasar saham. Jangan lupa mempertimbangkan 5-8 saham paling baik yg dianggap paling bertahan. Dengan demikian, Kalian akan lebih fokus dalam memantau keadaan saham.
Perlu diketahui, keadaan saham yg semakin menurun tersebut hanya suatu siklus. Setelah hingga pada titik klimaks, siklus akan bergerak naik lagi. Peningkatan ini mampu memicu momentum kecil. Pertumbuhan saham pun akan kembali bergerak naik. Karena itu, seorang investor wajib cermat mengenal apa yg butuh dilakukan dan kapan mulai bertindak ketika siklus mulai berubah.
Setelah bearish, mungkin saja akan terjadi bullish, yaitu keadaan ketika pasar saham sedang keren dan harga aset semakin meningkat. Ini ialah kebalikan dari bearish. Keduanya mampu terjadi bergantian di pasar saham. Dengan memahami karakteristik bearish dan bullish tersebut, Kalian akan berhasil sebagai investor maupun trader.