Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kesalahan Umum yang Dilakukan Saat Trading Saham

Kesalahan Umum yang Dilakukan Saat Trading Saham


Trading Saham? Pasti kamu telah tak jarang mendengar mengenai instrumen investasi yg ini, bukan? Ya, cocok sekali, instrumen yg satu ini terbukti kerap diperbincangkan sebab dianggap mempunyai tingkat capital gain yg tinggi dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya. 

Namun, faktor tersebut sejalan dengan tingkat risiko yg akan dihadapi. Maka dari itu, sebelum mengawali trading saham kamu butuh mendalami mengenai langkah-langkah dan risiko yg mampu terjadi dikala trading saham.

Tak jarang dikala melakukan trading saham kita membikin kesalahan, terutama sebagai pemula. Dalam trading saham, setiap kesalahan yg kita perbuat mampu berdampak pada kerugian. Pada dasarnya, kesalahan yg dilakukan oleh para trader itu wajar-wajar saja. Namun, apabila kesalahan tersebut terjadi terus-menerus, jadi itu mampu menyebabkan dana investasi kamu menyusut dan terbuang sia-sia. 

Maka dari itu, penting bagimu untuk menghindari kesalahan-kesalahan yg mungkin terjadi. Kamu wajib semakin belajar dan berlatih mengenai trading saham, supaya skill yg kamu miliki mampu berkembang dengan baik dan mampu menciptakan capital gain sesuai dengan yg kamu harapkan di masa mendatang.

Lalu kesalahan apa yg butuh kita hindari dalam sebagai seorang trader guna meminimalisir risiko yg akan terjadi?

Nah, postingan hari ini akan mengulas mengenai 6 kesalahan yg umumnya dilakukan para traders dikala trading saham.

Yuk, mari kita cari tahu bersama-sama!

1. Tidak Memiliki Trading Plan Yang Baik

Sebagai seorang trader, kamu butuh untuk menyiapkan dan menyusun taktik sebelum mengawali trading saham. Pasalnya, trading saham tak semudah semacam yg dipikirkan tak sedikit orang. Karena dalam menjalankan trading saham akan meliputi tak sedikit faktor semacam langkah apa yg cocok untuk diambil ketika kualitas saham turun, kapan waktu paling baik untuk membeli alias menjual saham, wajib peka kepada isu-isu yg sedang berkembang, dan tetap tak sedikit faktor lainnya.  Namun, faktor ini akan menjadi mudah apabila kamu mempunyai persiapan dan agenda yg matang.

Tak jarang, para trader pemula terutama melalaikan faktor yg satu ini. Mereka cenderung hanya ikut-ikutan demam isu dan coba-coba dalam mengawali trading saham. Dengan mempunyai taktik yg baik, kamu akan mampu meminimalisir risiko kerugian yg akan terjadi.

2. Terpaku Pada Satu Saham

Bagi seorang trader, mempunyai saham lebih dari satu mampu dianggap penting. Mengapa demikian? Karena apabila kita tak melakukan diversifikasi alias kamu hanya terpaku pada satu saham saja, ini akan membuatmu menjadi tak rasional dalam menilai sahamnya. 

Maksudnya dikala kamu telah jatuh cinta pada suatu perusahaan, kamu cenderung akan melalaikan hal-hal kurang baik yg terjadi pada perusahaan tersebut dan hanya ingin mendengar faktor yg baik saja. Padahal kenyataannya, faktor itu nantinya akan berdampak pada kualitas saham kamu miliki pada perusahaan tersebut. Karena tiap-tiap saham bersifat fluktuatif, tergantung pada keadaan suatu perusahaan. 

Nah, faktor inilah yg kadang tak jarang diabaikan oleh para trader, terutama bagi pemula. Kamu wajib paham bahwa setiap produk investasi mempunyai risiko kegagalan dan tingkat kerugian yg berbeda-beda. Dengan melakukan perluasan saham, jadi apabila salah satu saham yg kamu miliki mengalami penurunan, kamu tetap mampu memperoleh fungsi dari saham kamu lainnya.

3. Membeli Saham Yang Sudah Naik Terlalu Tinggi

Kebanyakan trader mengincar fungsi cepat, dengan beranggapan bahwa trading harian wajib dilakukan dengan tutorial membeli saham yg mampu naik sampai 20% dalam waktu sehari saja.

Masalahnya artinya apabila saham-saham tersebut mampu naik sampai puluhan persen dalam waktu singkat, jadi itu berarti harga sahamnya tak likuid dan mempunyai potensi turun sampai puluhan persen dalam waktu pendek pula. 

Tentu saja faktor ini benar-benar beresiko bagi para trader. Pilih saham yg mempunyai pergerakan stabil jadi mampu mendatangkan fungsi dengan konsisten, daripada memilih saham-saham yg berisiko tinggi.

4. Tidak Melakukan Analisa

Nah, faktor yg satu ini juga tak jarang kali dianggap remeh oleh para trader pemula. Karena ketika membeli saham, investor yg tak berpengalaman biasanya cenderung “ikut-ikutan”, membeli saham sebab spekulasi, dan membeli saham hanya sebab “kelihatannya” mampu naik dalam waktu cepat.

Pada dasarnya, tersedia dua tipe yg mampu kamu gunakan sebelum membeli saham, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.

Analisis fundamental artinya teknik analisis yg dipakai untuk mendalami mengenai inti perusahaan. Maksudnya artinya kamu butuh memahami mengenai proses urusan ekonomi dari perusahaan tersebut, SOP perusahaan, dan laporan keuangan dari perusahaan yg akan kamu beli sahamnya.

Sedangkan, analisis teknikal ini mengacu pada pada pergerakan saham dalam rentang waktu tertentu, tergolong harga dan fluktuasi saham, dan info titik paling atas dan terendah saham yg akan kamu beli. 

Penting bagimu untuk memahami mengenai kedua analisis tersebut guna meminimalisir resiko kerugian yg akan terjadi. Trader yg tak menganalisa chart dan pola grafik sebelum membeli saham, akan sangat rentan terjebak dalam pola permainan bandar.

5. Tidak Disiplin Dengan Cut-Loss dan Stop-Loss Untuk Membatasi Kerugian

Mungkin berbagai dari kamu ada yg tetap awam dengan istilah stop-loss. Stop-loss ini artinya sistem yg dipakai untuk membatasi kerugian pada dikala menjual saham pada harga tertentu. Umumnya, stop-loss ditetapkan di awal transaksi untuk mengantisipasi apabila harga saham bergerak turun dan bukan bergerak naik semacam yg diinginkan.

Namun, tak sedikit trader yg melalaikan alias belum mengenal kegunaan dari perintah stop-loss ini. Jangan biarkan portfolio Kalian yg telah baik, menyusut nilainya sebab harga saham yg semakin melaju turun. Maka penting bagi kamu untuk memahami dan mempunyai stop-loss level. Perlu diingat bahwasanya, stop-loss ini artinya tahap dari trading plan jadi wajib dihitung dengan sistematis dan bukan berdasarkan intuisi.

6. Terlalu Emosional dan Ingin Cepat Kaya

Kesalahan yg satu ini juga tak jarang dijumpai, terutama dilakukan oleh para trader harian. Dimana tujuannya artinya hanya melakukan trading sehari-dua hari sebab ingin memperoleh fungsi dengan cepat dan instan. Banyak trader yg pada akhirnya menjadi emosional dan gegabah dalam memilih saham “gorengan”, tanpa menganalisanya. Maksudnya saham “gorengan” disini artinya saham yg naik-turunnya harga saham direkayasa demi memperoleh manfaat.

Tentu saja kamu butuh menghindari kesalahan yg satu ini! Sebab tujuan trading harian terbukti untuk memperoleh capital gain dalam jangka waktu pendek (mendapat fungsi tanpa menahan saham terlalu lama). Namun demikian, dalam melakukan trading semuanya juga memperlukan analisa dan strategi.