Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa Itu Blockchain?

Apa Itu Blockchain?


Tahukah Kalian bahwa blockchain merupakan teknologi yg terus terkenal di Indonesia? Tidak hanya di kalangan IT, melainkan juga masyarakat awam. Popularitas blockchain sendiri tidak lepas dari fungsi yg ditawarkan. Namun, sebelum mengulas lebih terang tentang kelebihannya, Kalian wajib lebih dulu memahami apa itu blockchain serta tutorial kerjanya.

Benarkan Blockchain Adalah Teknologi Penyimpanan Data?

Blockchain terdiri dari perpaduan dua kata, yakni block yg artinya kelompok serta chain yg berarti rantai. Penamaan tersebut mencerminkan bagaimana tutorial kerja blockchain yg memakai sumber daya komputer untuk menciptakan blok-blok yg terhubung satu sama lain dengan tujuan mengeksekusi transaksi.

Sesuai namanya, blockchain merupakan rantai blok urut yg dirangkai serta didistribusikan bersama. Setiap blok terdiri dari ledger (buku besar) serta tiga elemen, yakni data, hash, serta hash dari blok sebelumnya. 

Jenis data yg dipakai pada teknologi ini bergantung pada tujuan blockchain itu sendiri. Contohnya, dalam bitcoin data blok berisikan seluruh detail transaksi, mulai dari jumlah koin, pengirim, sampai penerima. 

Hash berisikan data berupa tanda tangan alias sidik jari alias tanda tangan. Hash dipakai untuk mengidentifikasi blok serta seluruh isinya dalam kode unik. Hash dari blok sebelumnya merupakan tahap yg mengangkat jejak info sebelumnya sekaligus mengamankan rantai blockchain. 

Blockchain merupakan teknologi baru yg dikembangkan untuk sistem penyimpanan data digital. Teknologi ini terhubung melewati kriptografi serta penggunaannya sendiri tidak mampu lepas dari valuta Bitcoin serta Cryptocurrency.

Kendati dianggap teknologi modern, wangsit awal blockchain sendiri telah dicetuskan oleh Scott dalam jurnalnya yg berjudul Journal of Cryptography: How to Time-Stamp a Digital Document semenjak tahun 1991.

Cara Kerja Blockchain

Blockchain dimulai ketika suatu blok mendapatkan info baru. Sistem blockchain terdiri atas transaksi serta blok yg berisikan rangkaian hash kriptografi serta hash blok sebelumnya sampai membentuk jaringan. Blockchain bekerja dengan mencatat info yg tidak mampu diubah. 

Sifat blockchain yg desentralisasi membikin teknologi ini tidak butuh bergantung pada otoritas eksternal untuk validasi serta integritas keaslian data. Proses ini merupakan proses terdesentralisasi yg biasa terjadi di antara node jaringan untuk memastikan info tersebut valid. 

Setelah proses desenteralisasi, data akan ditambahkan ke dalam blok baru. Setiap bloknya berisikan hash alias kode unik. Kendati rata-rata transaksi blockchain bersifat investasi, faktanya blockchain mampu menyimpan beberapa tipe info di dalam blok yg sama. 

Pemanfaatan Blockchain

Teknologi blockchain mampu dimanfaatkan di bidang keuangan. Pasalnya, teknologi ini mampu diibaratkan semacam buku kas digital yg mampu diakses oleh siapa pun, kapan pun, serta di mana pun dengan mudah tanpa butuh meinta persetujuan lembaga keuangan layaknya bank. 

Teknologi blockchain dengan cara tidak pribadi telah mempermudah seluruh proses transaksi. Transaksi juga lebih aman serta transparan jadi mampu meminimalisasi penyelewengan data, semacam suap ataupun korupsi.

Blockchain juga mampu dimanfaatkan dalam bidang tidak hanya finansial. Buktinya, di tahun 2018, McKinsey sempat menciptakan tabel kesempatan blockchain untuk beberapa bidang, semacam telekomunikasi, properti, media, medis, serta pertanian.

Apakah Cryptocurrency sama dengan Blockchain?

Cryptocurrency merupakan sistem yg tersebar, dimana tidak ada satu orang-orang alias satu perusahaan yg mengontrolnya. Kode blockchain tidak terletak di suatu server sentra yg dioperasikan oleh suatu perusahaan, melainkan tersebar di ribuan komputer di jaringan blockchain tersebut.

Keunggulan Blockchain

Lantas, apa yg membikin blockchain disukai oleh beberapa kalangan? Berikut keunggulan yg ditawarkan blockchain.

1. Sistem Lebih Transparan

Teknologi blockchain manjur menyimpan jejak info serta transaksi. Bahkan, sistemnya memang aman serta transparan. Pasalnya, ketika transaksi berlangsung, public access mampu dilihat oleh seluruh pihak tanpa butuh login.

Dibandingkan sistem perbanka, sistem blockchain sangat berbeda. Dengan teknologi yg diterapkan blockchain, info maupun dana pemakai tidak mampu dipakai tanpa sepengetahuan pemilik. 

2. Proteksi Data Lebih Baik

Database blockchain bersifat append only, hanya mampu menambahkan serta tidak mampu diperbaiki. Alhasil, sistem blockchain susah ditembus oleh hacker.

3. Audit Lebih Baik

Blockchain memungkinkan pemakai mengenal jejak audit aset yg dimiliki jadi risiko penggelapan dana mampu diminimalisasi. 

4. Mencegah Biaya Middleman

Kehadiran blockchain dengan cara tidak pribadi meniadakan middleman alias calo yg kerap meningkatkan anggaran transaksi. Berkat blockchain, seluruh kegiatan pencatatan serta verifikasi menjadi terarah serta bersifat immutable.

Mengingat blockchain merupakan teknologi yg mempermudah Kalian dalam bertransaksi serta menjaga privasi data, tidak ada salahnya untuk mencobanya. Jangan lupa berikan postingan ini, ya!

3 Pilar Teknologi Blockchain

1. Decentralization

Sebelum Bitcoin serta BitTorrent ada, kita lebih terbiasa dengan layanan terpusat. Idenya sangat sederhana. Kalian mempunyai entitas terpusat yg menyimpan semua data serta Kalian wajib berinteraksi hanya dengan entitas ini untuk memperoleh info apa pun yg Kalian butuhkan.

Contoh lain dari sistem terpusat merupakan bank. Mereka menyimpan semua uang Anda, serta satu-satunya tutorial Kalian mampu membayar seseorang merupakan dengan melewati bank.

Ketika Kalian mencari sesuatu di google, Kalian mengirim pertanyaan ke server yg kemudian membalasnya dengan info yg relevan. Itu merupakan contoh client-server yg sederhana.

2. Transparency

Salah satu konsep yg paling luar biasa serta disalahpahami dalam teknologi blockchain merupakan “Transparency” alias transparansi. Beberapa orang-orang berkata bahwa blockchain memberi Kalian privasi sementara beberapa orang-orang lainnya berkata itu transparan. 

3. Immutability

Immutability pada konteks Blockchain ialah begitu sesuatu masuk ke dalam Blockchain, tidak akan mampu dirusak alias diretas. Bisa kalian bayangkan alangkah berharganya faktor semacam ini bagi Institut Finansial ?

Bayangkan berapa tidak sedikit permasalahan korupsi alias penggelapan dana yg mampu dihilangkan apabila orang-orang tahu bahwa mereka tidak mampu “mengakali laporan keuangan” serta bermain-main dengan akun perusahaan.