Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

2 Jenis P2P Lending Di Indonesia yang Perlu Kamu Ketahui

2 Jenis P2P Lending Di Indonesia yang Perlu Kamu Ketahui


Saat melakukan perencanaan keuangan, dibutuhkan suatu langkah yg nyata untuk mewujudkan perencanaan keuangan yg baik. Salah satu faktor yg butuh dilakukan merupakan mulai pengembangan dana dengan memakai instrumen pengembangan dana di Peer to Peer Lending. Karena itu, sebelum mengawali pengembangan dana awalmu bersama P2P Lending penting untuk mengenal tipe jenis P2P Lending itu yg berkembang di Indonesia.

Perkembangan dunia digital yg lumayan cepat dalam beberapa tahun belakangan, terbukti menimbulkan beberapa macam tipe pengembangan dana di P2P Lending. Karena itu, 2 tipe Peer to Peer Lending itu P2P Lending Produktif serta P2P Lending Konsumtif ini mampu menjadi opsi untuk kamu mengawali pengembangan dana di 2020 nanti. Untuk itu sebelum memulainya, pastikan kamu mengenal kedua tipe P2P Lending supaya pengembangan dana yg kamu perbuat mampu menghasilkan bunga yg lebih optimal.

Jenis P2P Lending di Indonesia

1. Peer to Peer Lending Produktif

Peer to Peer Lending tipe ini merupakan tipe P2P Lending yg paling umum ditemui di Indonesia, dimana modal dari pemberi dana (Lender) dipakai untuk melakukan kegiatan pinjaman yg berkaitan dengan kegiatan bisnis. Dalam P2P Lending Produktif ini mempunyai beberapa kelebihan diantaranya:

  • Kamu mampu memilih beberapa macam peluang perjuangan yg ingin kamu danai. Di situ juga kamu mampu menonton tipe usahanya serta bergerak dalam bidang apa. Semua platform P2P Lending ini pada umumnya menampilkan segala tipe info yg  dibutuhkan terkait dari perjuangan tersebut. Mulai dari tujuan pinjaman, jaminan yg diagunkan serta beberapa info yg  dibutuhkan lainnya semua akan ditampilkan.
  • Dengan melakukan pengembangan dana pada P2P Lending produktif,  dengan cara tak eksklusif kamu mampu menolong perkembangan ekonomi nasional, sebab biasanya pinjaman yg diajukan tersebut untuk mendukung kebutuhan ekonomi nasional.
  • Dapat melakukan diversifikasi, sebab salah satu platform P2P Lending yg ada menyediakan tak sedikit peluang yg mampu didanai dalam satu waktu jadi mempermudah untuk kamu yg ingin melakukan proses diversifikasi.

Ada kelebihan pasti ada kekurangan. Pada P2P Lending produktif ini juga mempunyai kekurangan yaitu:

  • Likuiditas terbilang agak lambat, sebab kamu butuh menantikan peluang yg kamu berbagi dana itu untuk penuh. Seperti contoh, peluang perjuangan A mengajukan pinjaman senilai Rp200 juta, lalu kamu melakukan pendanaan senilai Rp10 juta pada peluang tersebut, jadi tetap ada sisa Rp190 juta yg dibutuhkan supaya peluang tersebut terpenuhi serta pendanaan yg kamu perbuat mampu berjalan. Tapi tak butuh khawatir, sebab beberapa platform P2P Lending kini tak memerlukan waktu yg lama supaya dana mampu terkumpul. bahkan untuk waktu tak lebih dari 24 jam peluang pendanaan tersebut mampu terkumpul.

2. Peer to Peer Lending Konsumtif

Kategori tipe P2P Lending ini mampu disebut sebagai Payday Loan yg umumnya menunjukkan pinjaman yg bersumber dari 2 tipe lender yaitu dari crowdfunding serta ada yg dari Super Lender. Dari sisi kelebihannya, tipe P2P Lending konsumtif ini mempunyai kelebihan seperti:

  • Likuiditas terbilang relatif lebih cepat dibandingkan P2P Lending Produktif, khususnya untuk P2P Lending Konsumtif yg didanai oleh Super Lender sebab mereka tak memerlukan waktu yg lama untuk memperoleh dana pinjamannya.
  • P2P Lending Konsumtif juga menunjukkan bunga yg relatif lebih tinggi dibandingkan Produktif.

Beberapa kekurangan dari P2P Lending Konsumtif, diantaranya:

  • Dengan memilih P2P Lending Konsumtif artinya kamu melewatkan peluang untuk menolong menambah ekonomi nasional. Karena pada P2P Lending ini uang yg diberikan umumnya dipakai untuk keperluan yg sifatnya konsumtif.
  • Risiko yg ada relatif lebih besar, kamu juga tak mengenal dana yg kamu keluarkan untuk siapa serta kebutuhan apa.