Ciri Ciri Investasi Bodong Yang Harus Diketahui
Ciri Ciri Investasi Bodong Yang Harus Diketahui
Investasi merupakan salah satu langkah penting untuk mencapai kemapanan dalam keuangan. Ketika memasuki usia yg telah tak produktif, investasi mampu menolong keuangan masih stabil. Agar tujuan investasi tercapai serta terwujud, sebelum memulainya Sobat wajib cermat mengenali investasi yg akan dipilih supaya tak menjadi korban investasi bodong.
Apa pun tipe produk investasi yg akan Sobat pilih, pastikan memahami konsep dasar dari pengelolaan dananya. Sobat juga wajib siap mendapatkan risiko bahwa investasi yg dipilih mampu saja gagal. Karena dalam investasi, merugi merupakan faktor yg biasa. Bahkan, sebagian besar investor pemula mungkin sempat mengalami kerugian.
Namun, Sobat wajib mampu membedakan antara gagal dalam berinvestasi dengan menjadi korban permasalahan penipuan atau investasi bodong. Lantas bagaimana tutorial mengetahui ciri-ciri investasi bodong?. Berikut 6 (enam) ciri investasi bodong yg butuh Sobat ketahui supaya terhindar dari penipuan berkedok investasi.
1. Menjanjikan imbal yang akan terjadi tinggi dalam waktu pendek dengan minim risiko
Setiap investasi tentu mempunyai risiko. Semakin tinggi jumlah yg Sobat investasikan jadi terus tinggi pula risikonya. Jika Sobat mendapat penawaran investasi yg menjanjikan imbal yg akan terjadi tinggi, melainkan dengan iming-iming minim risiko atau bahkan tak ada sama sekali. Maka wajib mencurigai kegiatan atau produk investasi ini.
Pada kegiatan atau produk investasi yg legal, Sobat tentu akan memperoleh penjelasan mengenai risiko-risiko yg mampu saja menimpamu.
2. Legalitas tak tercantum di Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Perusahaan investasi wajib mendaftarkan diri serta menantikan izin operasi terlebih dahulu dari beberapa pihak semacam OJK, setelahnya barulah perusahaan investasi mampu menjalankan bisnisnya.
Ketika menanyakan surat izin melainkan surat izin dari belum lengkap atau bahkan tak mampu menunjukkan, Sobat patut untuk mencurigai legalitas perusahaan investasi tersebut.
3. Memanfaatkan nama tokoh masyarakat
Untuk meyakinkan calon korbannya, biasanya investasi bodong akan mencatut nama orang-orang populer mulai dari selebriti sampai tokoh masyarakat.
Padahal, sebagian besar tokoh-tokoh yg dicatut namanya ini tak sempat mengetahui perusahaan investasi tersebut. Untuk memastikan, Sobat mampu memeriksa di sosial media selebriti atau tokoh masyarakat yg dicatut namanya. Karena apabila terbukti mereka memperoleh keuntungan dari investasi tersebut, biasanya mereka dengan cara sukarela akan menceritakan pengalamannya terhadap para pengikut sosial medianya.
4. Meminta bergabung dengan tutorial mendesak
Dalam mengundang calon nasabahnya, pelaku investasi bodong akan meminta serta mendesak Sobat untuk segera bergabung, dengan iming-iming prospek keuntungan yg menggiurkan atau keuntungan berlipat ganda.
Beberapa contoh ajakan yg mendesak semacam “Segera gabung dengan kami untuk meraih keuntungan yg berlipat serta cepat”.
5. Informasi yang disajikan sangat terbatas
Pada umumnya, investasi yg legal akan membahas sejelas-jelasnya pada calon investor mengenai model investasi serta pengelolaan dananya. Namun, faktor sebaliknya akan Sobat temukan pada investasi bodong.
Bahkan ketika Sobat meminta penjelasan mengenai model pengelolaan dana serta ke mana aset dialokasikan, pelaku investasi bodong akan menawarkan jawaban yg berputar-putar, tak gamblang bahkan cenderung menghindari pertanyaan semacam ini.
6. Rekam jejak yang fiktif
Investasi bodong akan mengklaim keberhasilannya dengan cara sepihak serta tak mampu dipertanggungjawabkan. Misalnya, mengklaim mempunyai tak sedikit rekam jejak kepuasan investor tetap, pengalaman bertahun-tahun dalam dunia investasi bahkan sampai mendapatkan apresiasi serta menghasilkan uang dengan jumlah yg fantastis.
Namun, ketika dicek jejaknya di media massa atau sosial media, susah ditemukan bahkan tak menemukan data semacam yg disebutkan.
Sobat, itulah ciri-ciri investasi bodong. Semoga Sobat mampu lebih teliti lagi dalam memilih tipe investasi.