Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa Itu Growth Investing?

Apa Itu Growth Investing?


Investasi dalam bentuk apa pun wajib kamu perbuat dengan penuh perhitungan. Dalam dunia saham, kamu akan mengenal taktik yg disebut dengan istilah growth investing. Strategi investasi yg satu ini menitikberatkan pada potensi perkembangan bisnis. Investor menaruh andalan pada potensi keuntungan yg mampu didapatkan dalam berbagai tahun mendatang. 

Seorang growth investor melakukan pembelian saham tanpa memperhitungkan harganya. Mereka akan melakukan transaksi dikala saham berada pada harga terjangkau ataupun mahal. Selanjutnya, mereka berharap harga saham akan mengalami kenaikan seiring perkembangan bisnis. Hasilnya, saham yg mereka miliki mempunyai harga berlipat ganda. 

Pengertian Growth Investing

Growth investor melakukan penilaian kepada potensi perusahaan sebelum melakukan investasi. Saham-saham yg tergolong dalam kategori potensial, umumnya mempunyai harga mahal. Bahkan, harganya kerap melebihi harga wajar di pasaran. 

Saham perusahaan yg kerap menjadi incaran para growth investor biasanya merupakan perusahaan baru. Mereka tengah rajin-rajinnya melakukan ekspansi. Perusahaan itu pun menjanjikan inovasi dan dengan cara finansial belum berada pada bagian mapan. 

Perusahaan dengan kategori ini kemungkinan besar bakal mengalami pertumbuhan dengan cepat. Mereka pun akan mendapatkan pendapatan dan laba lebih tidak sedikit yg kemudian akan berdampak pada harga saham. Kalau melakukan investasi pada perusahaan yg tepat, investor mampu mendapatkan profit sangat tinggi. 

Profit yg diinginkan oleh investor dikala menerapkan taktik growth investing bersumber dari capital gain. Perlu kamu ketahui, perusahaan yg tengah berkembang punya kecenderungan menerapkan kebijakan reinvestasi. Mereka memilih untuk berekspansi dan tidak membagikan dividen. 

Aspek Penting dalam Penilaian Strategi Growth Investing

Saat menerapkan taktik growth investing, seorang investor butuh melakukan pertimbangan dengan cara matang. Terdapat berbagai hal yg butuh diperhatikan dengan cara seksama, di antaranya: 

1. Histori Pertumbuhan Pendapatan

Kalau ingin menjadi seorang growth investor, kamu butuh mempertimbangkan hal histori pertumbuhan pendapatan perusahaan. Idealnya, perusahaan yg mampu kamu pilih merupakan mereka yg mempunyai pendapatan konstan setidaknya 5 alias 10 tahun ke belakang. 

Dalam praktiknya, pertumbuhan earning per berbagi (EPS) perusahaan mampu berbeda-beda, bergantung pada valuasi. Perusahaan yg mempunyai valuasi sebesar US$4 miliar, setidaknya butuh mempunyai pertumbuhan pendapatan sebesar 5%. Kalau valuasinya tidak lebih dari US$400 juta, pertumbuhan yg ideal di kisaran 7%.

Umumnya, pertumbuhan pendapatan mengalami penurunan seiring dengan peningkatan valuasi perusahaan. Fenomena ini lumayan lumrah. Perusahaan yg punya valuasi kecil, punya tidak sedikit sudut yg mampu ditingkatkan. Sementara itu, perusahaan besar mempunyai tantangan tinggi dalam menyebarkan bisnis. 

2. Proyeksi Pertumbuhan Pendapatan Perusahaan 5 Tahun Mendatang

Perusahaan menyusun laporan pendapatan tiap kuartal alias per tahun. Sebelum pemberitahuan tersebut, equity analyst biasanya menyusun laporan berkaitan dengan estimasi pendapatan perusahaan. Kamu mampu memanfaatkan info ini untuk menilai potensi pertumbuhan perusahaan. 

Seorang growth investor akan mempertimbangkan untuk membeli saham perusahaan yg mempunyai pertumbuhan pendapatan positif. Apalagi, bila perusahaan tersebut mempunyai kualitas pertumbuhan yg sangat tinggi, dan berada di atas rata-rata sektor industri. 

3. Profit Margin

Dalam menilai potensi perusahaan, kamu butuh mengenal kualitas profit margin. Angka dari profit margin mampu kamu jadikan indikator untuk melakukan penilaian profitabilitas perusahaan. Kalau perusahaan mempunyai profit margin yg semakin mengalami peningkatan, pertimbangkan untuk membeli sahamnya. 

4. Return on Equity

Aspek selanjutnya yg wajib kamu cermati merupakan ROE. Istilah ini merujuk pada yg akan terjadi pemecahan antara pendapatan bersih dengan shareholder equity. ROE yg semakin mengalami peningkatan merupakan indikator manajemen perusahaan yg positif. Jadi, perusahaan itu sangat potensial untuk kamu pilih.

5. Performa Saham

Faktor terbaru yg tidak boleh kamu lupakan merupakan kemampuan saham perusahaan. Kamu mampu memantau harga saham dalam berbagai tahun terakhir. Apakah saham tersebut mengalami peningkatan harga yg lumayan signifikan? 

Sebagai contoh, perusahaan yg kualitas sahamnya mengalami peningkatan mencapai 2 kali lipat dalam jangka 5 tahun merupakan kandidat yg potensial. Namun, pertumbuhan harga saham sebesar 15% telah lumayan baik dan layak untuk kamu pilih sebagai kandidat growth investing.


Itulah pengetahuan luar biasa yg mampu kamu dapatkan terkait konsep investasi berbasiskan perkembangan perusahaan.