Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Membaca Candlestick dalam Trading

Cara Membaca Candlestick dalam Trading


Bagi yg terjun ke dunia trading, tentu tak asing lagi dengan chart alias grafik yg menyajikan info harga. Apa pun platform trading yg digunakan, pergerakan harga akan tampil dalam bentuk naik-turunnya grafik. Data historis tersebut menjadi media untuk melakukan analisis dengan cara teknikal.

Ada beberapa tipe grafik yg kerap diandalkan para trader. Masing-masing mempunyai karakteristik serta keunggulannya sendiri. Salah satu grafik favorit para trader merupakan Candlestick.

Candlestick dikenal dengan bentuknya yg menyerupai batang lilin. Media ini umum digunakan untuk menganalisis pergerakan saham, forex, hingga komoditas. Namun, tak jarang trader terikat dengan pola-pola yg rumit dikala mencoba membacanya. Padahal, ada tutorial menyimak Candlestick yg lebih ringkas serta akurat.

Mengenal Candlestick Chart

Sebelum belajar tutorial menyimak Candlestick, Kalian wajib mengenali karakteristiknya terlebih dahulu. Anatomi yg menyerupai batang lilin bukan tanpa makna, melainkan citra dari elemen-elemen penting dalam saham.

Bodi alias batang lilin merupakan perwujudan dari harga pembukaan serta harga penutupan. Apabila lilin berwarna merah, artinya harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan. Namun, apabila lilin berwarna hijau, jadi harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan.

Sejarah Candlestick Chart

Munehisa Honma merupakan sosok di balik keberadaan Candlestick. Pria berkebangsaan Jepang ini merupakan trader komoditas beras pada abad ke-18. Setiap hari, ia mencatat pergerakan harga beras di atas perkamen padi. Lambat laun, ia menemukan pola berulang dari balok-balok harga yg ia gambar. 

Honma kerap menulis mengenai hukum-hukum trading. Metode yg ia kembangkan berevolusi menjadi grafik Candlestick yg dikenal hingga sekarang.

Candlestick populer hingga ke dunia barat berkah peran Steve Nison. Ia menemukan metode tersebut dikala berkenalan dengan pialang berkebangsaan Jepang, pada tahun 1987. Tak lama kemudian, ia menuliskan buku yg berjudul Japanese Candlestick Charting Techniques. Karya tersebut dikenal luas di seluruh dunia.

Keunggulan Candlestick Chart

Apa saja keunggulan grafik berbentuk lilin ini?

  • Visual Candlestick tampak impresif jadi enjoy dipandang. Hal ini membikin orang lebih betah menganalisis pergerakannya.
  • Candlestick tak hanya menunjukkan fluktuasi harga saham, namun juga menunjukkan sinyal terkait perubahan harga di masa depan.
  • Pada dasarnya, tutorial menyimak Candlestick lumayan mudah. Tidak wajib mendalami puluhan pola, lumayan dengan mengenali elemen-elemennya.
  • Candlestick sanggup menampilkan psikologi pasar dengan cara jelas. Artinya, trader dapat mengidentifikasi pihak mana yg mendominasi, apakah pembeli alias penjual. Hal ini dapat diamati melewati ukuran body serta shadow. 

Cara Membaca Candlestick dengan Mudah serta Akurat

Asumsikan dinamika harga terjadi dampak pertempuran antara penjual serta pembeli. Setiap elemen lilin menunjukkan pihak mana yg unggul, siapa yg mengalah, siapa yg memegang kendali, serta pihak mana yg mempunyai kesempatan besar untuk memenangkan pertempuran selanjutnya.

Lalu, bagaimana tutorial menyimak Candlestick dengan lebih ringkas serta akurat. Lakukan analisis pada empat elemen berikut ini:

1. Ukuran badan 

Melalui ukuran badan Candlestick, Kalian dapat memperoleh info mengenai kekuatan masing-masing pihak. Jika badan memanjang, berarti momentum sedang menguat. Namun, apabila badan mengecil, jadi momentum juga makin pelan.

2. Panjang sumbu 

Panjang sumbu alias ekor Candlestick berkaitan dengan volatilitas harga. Sumbu panjang membuktikan harga yg bergerak cepat selagi durasi Candlestick, namun mendapat penolakan dampak adanya perlawanan.

3. Rasio antara panjang badan serta sumbu

Perhatikan perbandingan ukuran badan serta sumbu. Ketika pasar mengalami tren dengan momentum tinggi, Kalian akan tak jarang menemukan Candlestick berkapasitas panjang namun dengan sumbu yg lebih kecil. 

Saat keadaan pasar tak pasti, volatilitas akan meningkat. Di sini, badan Candlestick akan mengecil, namun sumbunya justru lebih panjang.

4. Posisi badan Candlestick

Bila Kalian mendapati batang lilin bersumbu panjang dengan posisi badan yg berada di salah satu ujungnya, berarti mengindikasikan perlawanan.  Sementara itu, posisi batang lilin yg berada di tengah sumbu bawah serta sumbu atas menunjukkan ketidakpastian di pasar. 

Anda boleh saja menyimak referensi mengenai macam-macam pola Candlestick. Namun, wawasan kepada elemennya masih wajib diprioritaskan. Jika Kalian mengetahui masing-masing elemen dengan baik, jadi Kalian dapat menguasai tutorial menyimak Candlestick yg lebih ringkas serta akurat.